Kita hanya diperbolehkan membenci apa yang ia pikirkan dan apa yang ia perbuat. Sebagaimana adanya penegakan hukum. Jangan sekali-kali membenci makhluk, karena membenci makhluk adalah perbuatan dosa. Dan definisi dosa adalah perbuatan yang dibenci oleh Tuhan. Karena Tuhan melihatnya sebagai suatu hal yang tidak pantas diperbuat oleh makhluk-Nya.
Lantas bagaimanakah sikap kita jika kita ditusuk dari belakang dengan perkataan sinis dan menjatuhkan oleh seorang yang kita anggap munafik? Atau bahkan kita dizalimi secara terang-terangan oleh orang yang kita anggap dzalim?
Jawabannya, segera bingkai pikiran (Mind Framing) kita dengan pemikiran semoga ini menjadi jalan pendewasaan diri, memperbaiki niat dan perilaku diri, jangan-jangan kita pernah berbuat demikian secara kita tidak disadari kepada sesama kita. Dan sebuah karma instan menimpa kita dengan perlakuan mereka yang menyakitkan pada kita, sebagai penggugur dosa yang pernah kita perbuat, sehingga kita kembali fitrah untuk berserah diri bermunajat padaNya, memohon padaNya, bahkan menjadi selalu mengingatNya, karena kita pernah disakiti oleh sesama kita.
Disakiti sesama bukan menjadi alasan agar kita tidak menjadi orang baik.
Sebagaimana pohon yang tetap berbuah untuk kita, meski kita sakiti dengan memotong dahan, batang, dan ranting-rantingnya bahkan secara tidak kita sadari.
Semoga mencerahkan!
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 14 Mei 2022.