Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagai Filosofi Penjelas "Siapa yang Menabur, Ia yang Menuai"

14 Mei 2022   03:00 Diperbarui: 14 Mei 2022   05:44 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menanam benih padi, jadilah padi"

"Tidak akan jadi tertukar"

Tak akan ada benih dan buah yang kelak tertukar, semua berasal dari benih (niat) dan menjadi buah (hasil).

Benih adalah niat, kalau benihnya bagus, proses penyiraman, perawatan dan pemupukan berarti perjuangan, dan hasilnya yang diperoleh maka ibarat buah yang lezat. Begitupula kalau niat yang sebaliknya, hasil yang diperolehpun sama.

Ada 4 jenis orang yang menyimpan niat, dan memperoleh buah hasil dari prosesnya.

Jenis pertama. Orang yang selalu menyimpan niat luhur, lalu ia perjuangkan niat tersebut dengan usahanya sebaik mungkin bahkan baik dimata sesamanya, pasti hasilnya akan sesuai yang diniatkan bahkan lebih indah.

Jenis kedua. Orang yang selalu menyimpan niat luhur, namun perjuangannya terlihat dan dinilai sesama kurang baik, hasilnya mungkin kurang memuaskan, tapi karena sudah menyimpan niat luhur setidaknya masih ada kebaikan yang diperolehnya walaupun ia tentu ada perasaan menyesal.

Jenis ketiga. Orang yang selalu menyimpan niat buruk, sekalipun ia memolesnya dengan perjuangan yang terlihat baik sekalipun, pasti hasilnya tak jauh beda dengan yang diniatkan, pada akhirnya rugi sendiri dan ia membenci dirinya sendiri. Orang ini cenderung dibaluti sifat kemunafikan.

Jenis keempat. Orang yang selalu menyimpan niat buruk, dan ia memolesnya dengan perbuatan yang terlihat dan dinilai sesama kurang baik, pasti hasilnya mengerikan sekali, dan membuatnya ia tersiksa oleh niat dan perbuatannya sendiri. Orang ini cenderung dibaluti sifat kedzaliman.

Lantas bagaimana kita sikapi seorang dengan jenis ketiga dan keempat? Jangan sekali-kali membenci beliau-beliau, bagaimanapun beliaupun Makhluk Allah, cintailah mereka sebagaimana Matahari menyinari dunia, tidak memilih-milih ini orang munafik, ini orang dzalim, semuanya Sang Matahari terangi dengan cahayanya. Itulah niat luhur dan perilaku yang mulia yang kelak kita tuai, karena niat dan amalan hidup kita dipenuhi oleh cahaya kebaikan kepada sesama.

Kita harus mewaspadai segala prasangka yang membuat membenci sesama hidup, karena itulah jebakan Syaithan yang terkutuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun