Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Advance Knowledge: Ilmu Laduni dalam Perspektif Pengetahuan Meta

7 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 7 Mei 2022   07:45 1838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik dengan sentuhan editan Powerpoint

Manusia spiritual melaksanakan tirakat ketat seperti yang dilakukan para Vaisnava (Penyembah Sri Vishnu dan Avataranya) untuk menyucikan jiwanya dengan:

  1. Kesederhanaan, tidak melekat dengan keinginan fana dan sementara akan keberlimpahan materi duniawi, dan cenderung bergaya hidup seadanya, tidak glamor dan mewah.
  2. Kesucian, tidak melakukan perzinahan, pelecehan martabat lawan jenis yang tidak dibenarkan norma dan agama, dan lainnya yang berkaitan dengan kehormatan diri.
  3. Pengendalian diri, tidak marah untuk hal-hal duniawi (berupa materi dan kenikmatan sementara), tidak mabuk-mabukan (minum-minuman keras), tidak mengkonsumsi zat adiktif berlebih seperti narkotika dan obat-obatan terlarang.
  4. Kejujuran, menjaga lisan dan tulisan yang sesuai fakta dan benar. Berpantang merugikan sesama.
  5. Tidak melakukan kekerasan yang tidak diperlukan, maka ada kecenderungan untuk bertirakat tidak makan daging-dagingan karena penyembelihan hewan tanpa kerelaan hewan tersebut untuk disempurnakan ruhnya adalah salah satu tindakan kekerasan demi isi perut dan pemuas lidah belaka.

Pengetahuan Meta pun menjelaskan mekanisme Ilmu Laduni yang memiliki kemiripan dengan teknologi modern interkoneksi. Artinya seorang yang berpengetahuan laduni, dapat mengakses pengetahuan laduni yang bersifat Ruhani dari para makhluk hidup transendental tinggi (Malaikat dan Dewa) seperti manusia yang mengakses informasi di internet. 

Ada proses transfer ilmu dari Malaikat atau Dewa kepada seorang yang diberkati, melalui kekuatan pikiran, yang mana kecepatan kekuatan pikiran dapat melampaui kecepatan cahaya seperti yang terkisah dialog Puntadewa/Yudhistira dengan Yamaraja, karena dengan kekuatan pikiran kita bisa membayangkan lokasi suatu tempat dengan begitu instan terpikirkan. Sehingga sang manusia yang diberkati ilmu laduni selalu dalam penjagaan Tuhan melalui kepanjangan tangannya yakni para Malaikat dan Dewa.

Penulis tidak dapat menjamin perjuangan pembaca untuk meraih ilmu laduni bisa terwujudkan begitu saja. Ada Otoritas Tertinggi yang Absolut (Almighty Supreme Authority) yakni Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri yang menganugerahkan seorang dengan Ilmu Laduni. 

Karena semua tergantung dari Keinginan Luhur, Pengabdiannya kepada umat manusia, Kontribusi nyata bagi seluruh yang hidup dimulai dari lingkaran sosial dan alam terkecil, juga semangat hidup dengan tujuan mulia dan karakter yang indah, yang Membuat Tuhan terpuaskan dan menjadi cinta karenanya.

Demikian semoga mencerahkan.

Citasi E-Book:

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 7 Mei 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun