Mohon tunggu...
Intantya Purwoko Putrie
Intantya Purwoko Putrie Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Proffessional writer. Author of compilation books Terima Kasih Ayah (2013). Freelancer. Passionate photographer. Happy blogger. Lifetime learner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kampung Troso, Wisata Belanja Jepara yang Eksklusif

20 Oktober 2012   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:36 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keanggunan Bumi Kartini tak hanya terpancar dari ukiran-ukiran di kerajinan jatinya. Keindahan dan keunikan lainnya dapat kita temui di sebuah Desa di daerah Pecangaan, sekitar 15 km dari kota Jepara. Desa tersebut bernama Desa Troso, yang juga merupakan desa penghasil kerajinan tenun ikat yang sengaja dinamakan sama dengan tempatnya dibuat, Kain Troso.

Dari jalan raya, kita akan disambut oleh gapura besar bertuliskan “Selamat Datang di Desa Troso”, yang menandai betapa desa ini layak dijadikan sebagai tempat wisata belanja. Sepanjang jalan kita akan menyusuri beberapa toko dan home industry yang juga sekaligus dijadikan sebagai galeri. Di kanan dan kiri jalan, berhadapan, hampir setiap rumah disana adalah pengrajin kain troso. Sangat banyak pilihan memang, tapi yang jelas, yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan adalah toko yang cukup besar dengan koleksi kain yang banyak.

Diantara banyaknya industri tekstil beraneka bahan yang diproduksi menggunakan mesin, industry tekstil Desa Troso terus mempertahankan kualitas handmade. Ya, kain yang diproduksi oleh para pengrajin tekstil setiap harinya, murni buatan tangan dengan menggerakkan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Kain Troso pun memiliki kelebihan tidak luntur, awet dan tahan lama. Ada beberapa toko yang selain menjual kain tenun, toko tersebut juga memperlihatkan para pembeli tentang proses produksi kain troso dari awal hingga akhir. Pembeli akan diajak ke belakang toko untuk melihat para pengrajin berkutat dengan ATBM, dan hal tersebut merupakan nilai tambah dari sellingpoint yang ada.

[caption id="attachment_212319" align="aligncenter" width="300" caption="Sang Pekerja dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)"][/caption] [caption id="attachment_212322" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : tokotenuntroso.blogspot.com"]

13507396681708511319
13507396681708511319
[/caption] [caption id="attachment_212323" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : tokotenuntroso.com"]
13507397673852288
13507397673852288
[/caption]

Biasanya, satu orang pengrajin menghasilkan 1 meter x 1 meter kain troso dalam waktu 3 – 4 hari. Berbagai macam benang dan pola motif kain yang unik dan eksklusif menantang para pengrajin untuk ditenun menjadi sebuah karya yang indah dan menjual. Rumit dan menguras tenaga, juga memakan waktu yang cukup lama, mungkin hal tersebut yang menjadikan kain ini sangat eksklusif dan dibanderol dengan harga yang tidak murah.

[caption id="attachment_212324" align="aligncenter" width="300" caption="Menenun dengan gigih."]

1350740475292664131
1350740475292664131
[/caption]

Kisaran harga dari Kain Tenun Troso ini tergantung kualitas, tebal atau tipisnya kain, juga tergantung  pada lebar kain dan desainnya yang eksklusif. Di sepanjang Desa Troso, ada beberapa toko yang menjual kain saja, dan kita bisa membelinya sesuai dengan ukuran dan motif yang kita inginkan. Namun, ada juga beberapa toko yang selain menjual kain, sekaligus menjual Troso yang sudah didesain menjadi baju siap pakai dengan berbagai model baik untuk perempuan maupun laki-laki, mulai dari kemeja, dress, rok, hingga baju untuk anak-anak.

Selain baju, ada juga Kain Troso yang dibentuk menjadi kain pantai, sprei, selimut, tirai jendela, taplak meja, tutup galon, tutup gagang telepon, dan lain-lain. Variasi harga untuk barang-barang tersebut, mulai dari Rp. 35.000,- sampai Rp. 700.000,-. Entah, mungkin masih ada lagi yang lebih mahal lagi dari itu. Karena yang saya lihat, harga termahal adalah dress panjang berbandrol harga Rp. 700.000,- :D

[caption id="attachment_212325" align="aligncenter" width="300" caption="Ketika Ibunda saya hendak memborong :)))"]

13507405901534968368
13507405901534968368
[/caption]

Di Jepara, Kerajinan kain tenun Troso ini sangat termasyhur. Dulu, setiap hari Kamis dan Jum’at, pakaian berbahan kain motif Troso ditetapkan sebagai seragam bagi para PNS. Para pengrajin pun terus menyesuaikan produknya dengan model dan selera masyarakat dari zaman ke zaman. Pangsa pasar mereka tidak hanya bagi masyarakat Jawa Tengah saja, melainkan juga merambah ke kota-kota besar lainnya di Indonesia, khususnya Bali, Yogyakarta dan Jakarta. Kerajinan kain tenun Troso bahkan telah merambah ke dunia internasional, seperti ke Negara Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Jika anda mengunjungi tempat ini, tentunya harus menggunakan kendaraan pribadi (jika ingin berhenti di beberapa tempat), karena jika menggunakan kendaraan umum, tetap diperlukan kendaraan untuk menjelajahi Desa Troso. Untuk opsional menyusuri Desa Troso dengan kendaraan umum, bisa menggunakan ojek atau dokar (delman). Sepanjang jalan kita akan menemukan banyak sekali pilihan toko-toko yang menyediakan kain tenun Troso.

Kain Troso tak jauh beda dengan batik. Ya, unik, menarik, dan khas Indonesia. Dengan model dan coraknya yang eksklusif, kerajinan ini patut kita banggakan dan lestarikan. Khususnya kepada para penggiat fashion, mari kita angkat brand dan citra budaya lokal kain Troso ini! :D

[caption id="attachment_212327" align="aligncenter" width="300" caption="Suka motif yang iniii! :D Selamat berkunjung kesini, kompaisaners! Xoxo :)"]

1350740705897805944
1350740705897805944
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun