Mohon tunggu...
Intan Siti Nurhasanah
Intan Siti Nurhasanah Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 6 (17)

hmm.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sri Sultan Hamengkubuwana IX

18 November 2021   07:34 Diperbarui: 18 November 2021   07:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal yang kulakukan tersebut bukanlah semata-mata hanya untuk diberi penghormatan dari para pemimpin negri ini. Tetapi aku melakukan hal tersebut sebagai bentuk perjuangan ku dalam membantu negeri ini supaya terbebaskan dari para penjajah selama yang aku bisa selagi aku masih hidup. Kemudian kusampaikan amanat kepada penerus ku

"Jangan pernah kau menghitung-hitung apalagi meminta kembali harta Keraton yang sudah ku berikan kepada Republik Indonesia ini."

Dan ia pun menjawab nya

"Baik yang mulia saya tidak akan pernah menagih kembali harta yang sudah kau berikan kepada Republik Indonesia ini. Karena saya pun tidak akan pernah menagih nya yang mulia saya juga tidak berhak untuk menagih nya"

Ketika soekarno-Hatta beserta para staff lainnya harus kembali ke Jakarta pada tahun 1949 aku menyampaikan pesan perpisahan dengan sangat berat hati

 "Kini Yogyakarta sudah tidak bisa memberikan apapun untuk kalian, jadi silahkan kalian kembali ke Jakarta dan mulailah membentuk pemerintahan yang diinginkan bangsa ini"

Sesuai dengan pesan yang ku kirirm lepas 2 hari setelah proklamasi menyatakan bahwa aku sebagai Sri Sultan Hamnengku Buwono IX siap berdiri untuk membela bangsa ini.

Perjuangan Indonesia menuju negara merdeka yang ingin diakui oleh dunia mengalami pasang surut. Presiden soekarno yang saai itu memimpin negara Indonesia, tidak ada satupun negara-negara di dunia ini yang mengenalnya. Suasana seperti di ujung tanduk pada era orde lama, karena saat presiden soekarno yang memiliki sifat sangat anti-asing sehingga kepercayaan negara-negara di dunia terhadap Indonesia berada di titik terendah.

Saat aku mengetahui hal tersebut bahwa tidak ada satu pun negara di dunia ini yang mengenal Indonesia aku langsung bertindak dan bersiap-siap untuk pergi ke negara-negara yang ada di dunia kuperkenalkan kepada para peminpin negara tersebut bahwa negara Indonesia masih ada dan akan selalu ada. Seluruh dunia harus mengenal negara Indonesia negara yang sudah meredeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 negara yang baru saja lahir dan bersiap untuk menjadikan negara nya menjadi negara yang bebas dari penjajahan, cinta damai dan hanya ingin menghapuskan para penjajah dari muka bumi ini.

Indonesia sudah terlalu lama di jajah oleh bangasa asing. Kekayaan nya direngggut, para pribumi dijadikan budak. Sedangkan orang asinglah yang memerintah, sudah banyak kerugian yang Indonesia alami bahkan kerugian nya tidak dapat dihitung dengan angka-angka. Berapa banyak para pribumi yang rela berkorban demi memperjuangkan kemerdekaan negera Indonesia, pertumpahan darah terjadi dimana-mana, berapa banyak air mata yang terus mengalir bagaikan sungai yang tidak ada ujung nya. Tetapi negara-negara yang berada di dunia ini tidak percaya bahwa negara Indonesia itu masih ada? Betapa sedihnya para pejuang/pahlawan indonesia yang telah berjuang bertahun-tahun tetapi tidak diakui oleh dunia bahwa negara Indonesia telah merdeka.

Seiring dengan perjalanan negara Republik Indonesia, aku telah mengabdikan diri dengan bergabung di berbagai kebinet dengan menjabat di berbagai posisi yang berbeda-beda, termasuk dari Kabinet Syahir (2 Oktober 1946 -- 27 Juni 1947) s/d Kabinet Hatta (29 Januari 1948 -- 4 Agustus 1949).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun