Mohon tunggu...
Intan Permata
Intan Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa S1 Fisika Universitas Airlangga yang berdedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan fenomena-fenomena yang dapat kita amati di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menangani Gejolak Perceraian di Era Modern

13 Mei 2024   07:30 Diperbarui: 13 Mei 2024   07:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Microsoft Bing AI

Perceraian, sebuah topik yang tidak pernah kehilangan keaktualitasannya di era modern ini. Indonesia, sebuah negara yang kaya akan budaya dan tradisi, juga tidak luput dari gelombang perceraian yang melanda. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat perceraian di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka perceraian di Indonesia meningkat sebesar 7% setiap tahunnya, dengan jumlah perceraian pada tahun lalu mencapai rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir yaitu mencapai 463.654 kasus.

Apa yang mendasari meningkatnya tingkat perceraian di Indonesia? Banyak faktor yang dapat kita tinjau. Perubahan sosial, ekonomi, dan budaya telah memberikan dampak yang signifikan pada dinamika rumah tangga. Era modern membawa perubahan besar dalam pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Wanita semakin mandiri secara finansial dan memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan dan karier. Ini sering kali berdampak pada dinamika kekuasaan dalam rumah tangga, yang mungkin tidak selalu diterima dengan baik oleh semua pihak. Selain itu, tekanan ekonomi juga menjadi faktor yang signifikan. Biaya hidup yang semakin tinggi menyebabkan stres finansial, yang dapat memicu pertengkaran dan ketegangan dalam rumah tangga. Tidak hanya itu, perubahan nilai-nilai sosial juga berperan. Masyarakat yang semakin terbuka memicu pergeseran dalam pandangan terhadap pernikahan dan perceraian.


Penyebab Perceraian

Ada banyak penyebab yang mendasari perceraian di Indonesia. Namun, beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain. Salah satunya adalah komunikasi yang buruk. Kurangnya komunikasi yang efektif sering kali menjadi akar dari banyak masalah dalam rumah tangga. Ketidakmampuan untuk secara terbuka dan jujur berbicara tentang kebutuhan, harapan, dan ketakutan dapat memicu ketegangan yang berkelanjutan. 

Selanjutnya, konflik keuangan seringkali menjadi pemicu pertengkaran yang serius. Perbedaan dalam pola pengeluaran, prioritas finansial, dan tanggung jawab keuangan dapat menghasilkan ketidakseimbangan yang merusak hubungan. Selain itu, ketidakcocokan nilai juga dapat menyebabkan friksi dalam rumah tangga. Perbedaan dalam keyakinan agama, pandangan politik, atau nilai-nilai moral dapat menciptakan ketegangan yang sulit diatasi.

Jenis Penyebab Perceraian yang Paling Umum

Meskipun setiap hubungan adalah unik, ada beberapa jenis penyebab perceraian yang sering muncul. Pertama adalah perselingkuhan. Ketidaksetiaan dapat merusak kepercayaan dan mematahkan ikatan emosional antara pasangan. Selanjutnya, masalah komunikasi yang buruk sering kali menjadi penyebab utama dalam perceraian. Kurangnya keterbukaan dan pemahaman dapat menghambat upaya untuk memecahkan masalah dan memperkuat hubungan.

Selain itu, masalah keuangan juga seringkali menjadi pemicu perselisihan dalam rumah tangga. Perbedaan pendapatan, pengeluaran, dan prioritas keuangan dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan ketegangan yang signifikan.

Solusi Membangun Rumah Tangga yang Kokoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun