Siapa yang tidak mengenal kopi? Rasanya belakangan ini banyak warung yang menjamur menjadi warung kekinian (kafe) yang menyajikan produk dari berbagai macam kopi yang diracik oleh Barista.
Temanggung merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki pesona alam tidak kalah dari kota-kota besar lainnya. Posong merupakan salah satu objek wisata Temanggung yang menyajikan pemandangan alam.Â
Posong sendiri terletak pada ketinggian 1700 m dpl. Jadi, dari Posong kita dapat melihat pemandangan dua gunung yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain itu, juga disajikan hamparan lahan tembakau yang menjadi take line Kabupaten Temanggung.
Kopi merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi sebagai sumber devisa negara. Berdasarkan UN (United Nations) Comtrade Database pada tahun 2019, Indonesia sendiri menempati peringkat ke empat sebagai produsen dan eksportir dunia. Di mana Negara Brazil menempati peringkat pertama sebagai negara pengekspor tertinggi.Â
Dilansir dari Kementrian Pertanian (2019), kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas primadona di Mesir. Selama tahun 2018, Indonesia mengekspor kopi ke Mesir mencapai 29,3 ribu ton dengan nilai USD 56,96 juta. Pasar kopi Indonesia di Mesir pun mencapai 70%.
Tembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi juga. Berdasarkan Indonesia Tobacco Atlas Edisi 2013 yang dilansir dari FAOSTAT (Food Agriculture and Organization Statistics) tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke enam setelah China, Brazil, India, Amerika Serikat dan Malawi untuk memprodusi tembakau tertinggi.
Kopi Temanggung Berbeda dengan yang Lain, Apa yang Membuat Berbeda?
Di samping Temanggung dikenal sebagai "Kota Tembakau", Temanggung juga memiliki komoditas yang saat ini mulai digadang-gadang oleh pemerintah yaitu tanaman kopi.Â
Kopi termasuk ke dalam famili rubiaceae. Terdapat 2 jenis kopi yang dibudidayakan di Temanggung yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dapat tumbuh di dataran tinggi (ketinggian 1000-1750 m dpl) dan kopi robusta (Coffea robusta) dapat tumbuh di dataran rendah (ketinggian 400-700 m dpl).Â
Dari data Badan Pusat Statistik (2017), Kabupaten Temanggung berpotensi memproduksi tembakau, kopi robusta dan arabika karena Temanggung berada pada ketinggian tempat 400-3000 m dpl. Banyak masyarakat Temanggung yang bermata pencaharian sebagai petani kopi. Kopi Temanggung pun tidak hanya robusta, tetapi juga ada kopi arabika.Â
Daerah yang memproduksi kopi robusta antara lain Candiroto, Kaloran, Pringsurat, Gemawang dan Bejen. Daerah yang memproduksi kopi arabika antara lain Tlahab, Jumprit, Kwadungan dan Cepit.
Selain kopi, Temanggung juga berpotensi menghasilkan tembakau. Tembakau yang dikenal di daerah Temanggung antara lain tembakau srintil, Ganung dan Kemloko. Salah satu tembakau yang menjadi primadona Temanggung adalah tembakau srintil.Â
Dinamakan tembakau srintil karena diambil dari nama Sri Ngintil, dimana Sri berasal dari nama Dewi Sri sebagai Dewi Pertanian dan Ngintil dalam bahasa Indonesia artinya mengikuti.Â
Jadi, harapannya Dewi Sri selalu mengikuti keberuntungan dalam bidang pertanian. Tembakau srintil merupaan salah satu jenis tembakau yang mempu tumbuh berdasarkan faktor iklim mikro tertentu.Â
Dalam hal ini, faktor iklim mikro yang mempengaruhi pertumbuhan tembakau srintil antaralain suhu, kelembapan udara, curah hujan dan angin.Â
Akan tetapi, semakin ke sini, iklim di suatu wilayah tidak menentu sehingga berpengaruh pada kualitas tembakau srintil. Tembakau srintil memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang dimilii tembakau srintil adalah memiliki kadar nikotin yang tinggi. Â
Sekarang ini banyak kafe yang menyediakan menu kopi. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Temanggung mengembangkan produk kopi yang tentunya bakal laku di pasaran. Kopi yang dicari tentunya kopi yang memiliki kualitas baik.Â
Di Temanggung terdapat salah satu produk kopi yang cukup menarik yaitu kopi tembakau. Kopi tembakau ini dilansir dari masyarakat yang menanam tanaman kopi berdampingan dengan tanaman tembakau.Â
Setelah diolah menjadi bubuk kopi kemudian disajikan, ternyata kopi tersebut menghasilkan cita rasa unik yaitu beraroma tembakau. Oleh karena itu, kopi ini diberi nama kopi tembakau. Tentunya kopi tembakau hanya ada di Temanggung.
Dengan mempertimbangkan kopi merupakan salah satu produk unggulan Temanggung, pemerintah Kabupaten Temanggung yaitu Bapak H. Muhammad Al Khadziq sebagai Bupati Temanggung mengeluarkan surat edaran dengan menetapkan Jumat sebagai hari minum kopi.Â
Bupati Temanggung mengintruksikan ke semua kalangan seperti Pemda, kalangan kantor hingga semua lapisan masyarakat untuk meminum kopi hasil tanam petani Temanggung sendiri.Â
Bupati Temanggung tersebut bermaksud agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Temanggung. Selain itu, intruksi Jumat sebagai hari minum kopi merupakan salah satu upaya promosi produk kopi Temanggung. Berikut adalah surat edaran Hari Jumat sebagai Hari Minum Kopi dari Bupati Temanggung: