Mohon tunggu...
Intan Friska Permatasari
Intan Friska Permatasari Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Jember. Fakultas Teknik. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Berisi tentang artikel secara dasar dan singkat ataupun review tentang lingkungan, sosial dan ekonomi dari pengelihatan mahasiswa perencanaan wilayah dan kota

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Eksternalitas Negatif Fasilitas Umum Ibu Kota di Mata Kaum Milenial

27 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   07:06 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hal tersebut dapat dilihat dengan pembaharuan berbagai fasilitas umum di kota Jakarta yang dilakukan selain untuk perbaikan juga untuk membuat image baru pada fasilitas -- fasilitas tersebut. 

Dan hal ini tentunya mendapatkan perhatian tersendiri bagi masyarakatnya terutama bagi para kaum milenial yang menjadi sasaran utama dari pembaharuan fasilitas -- fasilitas ini. 

Dapat dilihat dari berbagai artikel di media sosial tentang pembaharuan yang di lakukan di ibu kota Indonesia ini seperti, " Sandiaga Uno ingin pembangunan Ibu Kota ramah bagi kaum Milenial", " Anies ramaikan JPO Instagramable GBK, Polda dan Senayan " atau " Urban Jakarta bangun hunian bagi kaum Milenial ". 

Salah satu fasilitas umum yang baru saja mengalami pembaharuan dan menjadi perhatian tersendiri bagi kaum milenial ibu kota Indonesia adalah pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). JPO di kota Jakarta ini mendapat perhatian tersendiri dikarenakan design arsitektur yang tidak biasa. 

JPO ini berada di daerah GBK, Polda Metro Jaya dan Bundaran Senayan. JPO ini resmi dibuka pada tanggal 28 Februari 2019. Anies Baswedan mengatakan pembangunan wajah baru JPO ini berfungsi agar para pejala kaki memiliki pengalaman baru setiap berjalan di JPO ini. 

Maka, rancangan JPO ini dibuat sedemikian berbedanya. JPO ini juga telah menggantikan pelican crossing yang sebelumnya digunakan sebagai pengganti sementara peran JPO GBK dan lainnya. 

Anies sendiri berharap dengan pembangunan JPO ini dapat menjadi babak baru bagi penataan Provinsi DKI Jakarta karena gaya estetik yang dihadirkan pada tiga JPO itu yang dapat memberikan pengalaman unik bagi para pejalan kaki yang melintas. 

Selain karena ingin memberikan suasana baru setiap berjalan di JPO ini. Pembangunan ulang JPO ini dikarenakan keadaan JPO yang sebelumnya menghalangi Monumen Selamat Datang. 

JPO ini dikatakan dapat memberikan suasana baru setiap melewatinya dikarenakan design pada JPO yang bisa diatur untuk menampilkan lampu -- lampu sesuai yang diinginkan, salah satunya baru -- baru ini lampu pada JPO mengeluarkan warna bendera Selandia Baru sebagai tanda belansungkawa Indonesia untuk negara itu. JPO ini juga diharapkan dapat membantu perkembangan perekonomian di Ibu Kota Indonesia ini. 

Hal -- hal estetik yang ada pada JPO ini menjadi perhatian utama terutama untuk kaum milenial yang memang menjadi sasaran utama pemerintah. Dengan menampilkan JPO yang instagramable , masyarakat dapat mendapatkan nilai keindahan yang tidak di dapat di kebanyakan JPO lainnya. 

Tetapi di lain sisi, ada kekurangan yang ada pada JPO ini yang sebenarnya kesalahan seperti ini sering terjadi di fasilitas -- fasilitas umum di Indonesia. Pada JPO di GBK kekurangannya adalah penggunaan signage yang tidak sesuai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun