Mohon tunggu...
Intan PermataSari
Intan PermataSari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka nulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Segelas Latte Art Hati: Dari Kopi Biasa Menjadi Bahasa Sosial Media

28 September 2025   22:53 Diperbarui: 28 September 2025   22:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Keempat, foto latte art adalah bentuk apresiasi estetika. Ada kebahagiaan tersendiri saat busa kopi membentuk hati, bunga, atau pola unik lainnya. Estetika sederhana itu menjadi alasan orang memotretnya sebelum menyesapnya.

Kelima, membagikan foto kopi adalah performansi sosial. Media sosial membuat konsumsi berubah menjadi pertunjukan identitas. Satu unggahan bisa jadi cara mendapat like, komentar, atau sekadar pengakuan dari lingkaran sosial.

Segelas latte art hati bukan hanya minuman yang indah, melainkan juga bahasa budaya di era digital. Ia bisa menjadi tanda, simbol, gaya hidup, bahkan sarana interaksi sosial. Dari situ kita belajar bahwa hal kecil dalam keseharian ternyata bisa menyimpan makna yang luas. Jadi lain kali Anda memotret kopi sebelum menyeruputnya, ingatlah bahwa itu bukan hanya estetika, tetapi juga cerita sosial yang ikut Anda bagikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun