"Ibu, terima kasih yaa sudah mendonorkan darah di PMI. Â Wah 3 bulan yang lalu pergi ke PMI Kramat, sukarela ya?", ujar lembut ibu petugas PMI sambil mencek Hb saya. Â Saya terharu, hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Â Saat itu saya tersentuh mendengar di masa pandemi stok darah PMI kosong. Â
Hari ini saya kembali mendonorkan darah di Gedung Leo Dehon, Â Gereja Katholik Stefanus Cilandak. Â Donor darah ke-34 kali dan donor kali ketiga di masa pandemi. Â Bagi saya donor darah kali ini lebih 'smooth', santai dan nyaman. Â Tidak seperti di kali pertama donor darah di masa pandemi yang sempat ku ragukan fasilitas donor darah dan disiplin protokol kesehatannya, meski ternyata semua berjalan sesuai aturan pemerintah yaitu: menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan desinfektan.
Panitia PSE Donor Darah Paroki Stefanus menyatakan pihak PMI telah menginfokan  perihal adanya kebutuhan darah urgent, maka tanggal 8 Mei 2021 adalah event donor darah khusus,  sementara jadwal rutin pada 22 Mei 2021 tetap dilakukan di tempat yang sama.
Pendaftaran donor darah telah dilakukan seminggu sebelumnya oleh panitia dari Tim PSE Paroki Stefanus. Â Kami diberi nomor urut yang terbagi dalam 3 sesi waktu pengambilan darah, untuk menghindari terjadinya penumpukan data, menimbulkan kerumunan dan demi efisiensi serta efektivitas waktu. Â Kursi-kursi juga diatur jaraknya dan desinfektan nampak di beberapa tempat. Â Panitia bekerja bagus dan ramah, sehingga acara berjalan lancar dan cepat.
Saat dokter PMI memeriksa tekanan darah saya, beliau tersenyum dan berkata lembut: "Bu, tekanan darah bagus sekali 120/80. Â Terima kasih Ibu bersedia menyumbangkan darah". Â Saking terharunya, saya hanya mampu berkata: "Sama-sama, Dok".
Pengambilan darah dilakukan petugas dengan cekatan, namun lembut dan sangat hati-hati. Tak terasa sakit. Â Ia terlatih. Â
Saat ini per 61 hari donor darah sudah dapat dilakukan, tidak perlu menunggu 3 atau 4 bulan sekali baru berdonor, demikian info petugas PMI DKI
Panitia menginformasikan acara donor darah khusus Paroki Stefanus berhasil mengumpulkan 82 kantong darah dari 95 orang yang hadir, 13 orang belum bisa donor darah, antara lain karena Hb rendah, tekanan darah tinggi atau minum anti histamin.
Donor darah di masa pandemi ternyata aman, sepanjang kita mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah.
Tahukah Anda bahwa 1 kantong darah (350 ml) dapat menyelamatkan 3 nyawa?. Â 1 kantong darah akan diolah menjadi 3 komponen yaitu darah merah, plasma dan trombosit. Â
"We cannot give life, but we can save life". Â Mari mendonorkan darah.
OooOOOooO