Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bulan Valentine 2021 dan Kado: Donor Kornea Mata dan Donor Darah

25 Februari 2021   05:45 Diperbarui: 25 Februari 2021   07:30 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Valentine, bulan Februari tahun ini sebagai bulan "Kasih Sayang" meski di tengah masa pandemi, saya wujudkan dengan kado spesial yaitu dengan tetap rutin melakukan donor darah sukarela setiap 3 bulan dan mendaftarkan diri menjadi pendonor kornea mata.

"BOLA MATA DIAMBIL BULAT-BULAT?"

Tanggal 14 Februari 2021 itu jatuh hari Minggu, yeah seharusnya hari itu saya beromantis-ria dengan kekasih hati, yang datang ke rumah membawa buket bunga mawar pink, coklat berbentuk hati dan boneka beruang membawa hati bertuliskan "Love". Ah hiks, apa daya hanya bisa berimajinasi.

Setelah sekian lama mencari informasi tentang donor mata, akhirnya saya meneguhkan diri, "Yak, aku dan anakku mau daftar donor mata sekarang". Saya telepon nomor kontak di situs Bank Mata Indonesia dan akhirnya tersambung dengan ibu Lisa, yang lantas memberikan formulir pernyataan pendonor mata.

Formulir pernyataan tentang data lengkap pendonor darah, sekaligus surat pernyataan ahli waris tidak berkeberatan bila saat meninggal dunia kornea mata pendonor diambil.

Dengan haru, saya lengkapi formulir data untuk putra saya, lantas menandatanganinya sambil bergumam: "Engkau akan selalu hidup, Matt".

Nah saat tiba giliranku meminta tandatangan ibuku sebagai ahli waris dalam surat pernyataan, beliau terbelalak dan berkata: "Kamu ada-ada saja. Ah sudahlah, terserah deh". Sambil menghela nafas panjang, ibuku menandatangani surat pernyataan tersebut. Saya terharu.

Beberapa temanku yang ku ajak mendonorkan kornea mata menolak halus, dengan menyatakan belum ada ijin keluarga dan ada yang bertanya: "Bola matamu bakal dicongkel bulat-bulat pas meninggal dunia?. Hiii seramnya". Waduh kubayangkan jenazahku yang tanpa bola mata, tentu bakal membuat miris sekaligus rasa takut.

Namun ku jelaskan bahwa, sesuai informasi dari Bank Mata, saat kita meninggal dunia hanya jaringan kornea mata yang diambil. Bola mata tetap utuh. Tindakan pengambilan jaringan kornea mata ini diambil paling lama 6 jam setelah kita berpulang menghadap ke hadirat sang Khalik Maha Kekasih, sementara pencangkokan jaringan ke penerima kornea paling lambat 2 jam setelah pengambilan jaringan kornea mata pendonor.  Informasi secepatnya kepada Bank Mata perihal kematian kita adalah utama, karena dokter dari Bank Mata akan segera hadir mengambil jaringan kornea mata kita.

"Meski jasad kita telah membusuk di tanah atau menjadi debu (bila dikremasi), namun kita "tetap hidup, melalui orang lain yang menerima organ tubuh kita".

STOK DARAH DI PMI NYARIS KOSONG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun