Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salah Siapa? Dua Suporter Meninggal di Bandung dan Pelajaran Tragedi Hillsborough serta Paris

19 Juni 2022   05:30 Diperbarui: 19 Juni 2022   05:30 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah siapa? Dua suporter Persib Bandung meninggal dan pelajaran tragedi Hillsborough dan Paris  (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.(M Agung Rajasa)

Para suporter kedua tim, jurnalis, dan tokoh politik membuktikan sebaliknya. Secara kolektif, mereka menyatakan, penyelenggara dan aparat keamanan tidak menunaikan tugas dengan baik. Penyelidikan sedang dilakukan UEFA.

Keamanan penonton, perangkat pertandingan, dan pemain menjadi prioritas

Apa yang terjadi di Bandung, Hillsborough, dan Paris menjadi bukti bahwa pertandingan sepak bola sangat rawan sehingga perlu diselenggarakan secara cermat. Keamanan penonton, perangkat pertandingan, dan pemain harus menjadi prioritas.

Ada semacam benang merah antara tragedi di Bandung, Hillsborough, dan Paris. Pertama, jumlah penonton tidak diimbangi pintu masuk yang memadai. Kedua, panitia tampak tidak siap dan kewalahan menangani membludaknya suporter.

Siapa yang salah?

Mari kita ambil hikmah dari tiga tragedi yang merugikan keselamatan penonton sepak bola. Pertanyaan "Siapa yang salah" bukan bermaksud memojokkan pihak tertentu.

Seperti penyelidikan Hillsborough yang bahkan berlangsung bertahun-tahun, investigasi tragedi di sekitar stadion memang sangat kompleks jika dijalankan secara serius.

Demikian halnya penyelidikan tragedi di Stade de France yang bahkan membuat hubungan sejumlah entitas Inggris dan Prancis tegang.

Sebaiknya kepolisian, panitia, kelompok suporter, dan PSSI secara serius menyelidiki kejadian meninggalnya suporter di GBLA ini demi membenahi manajemen pertandingan di Indonesia secara umum.

Tidak cukup menyelesaikan perkara ini dengan permintaan maaf dan uang duka kepada keluarga korban. Jika akar masalah tidak ditangani, kejadian serupa sangat mungkin terulang lagi di masa depan!

Apalagi Indonesia dikenal memiliki kelompok-kelompok suporter yang fanatik. Belum lagi oknum warga yang suka menerobos masuk tanpa tiket. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun