Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tari Bedhaya Banyu Ning Segara, Menari dengan Suara Hati

20 September 2021   10:14 Diperbarui: 20 September 2021   10:19 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi dari Instagram SangArt  

Tari merupakan hasil dari kebudayaan yang dibentuk oleh suatu masyarakat tersebut, maka tari diciptakan tentunya merupakan produk dari konstruksi sosial yang disadur dari norma-norma budaya lokal  (Alkaf,2012,h.129).

Bisa dilihat bukan? Bahwa tarian tersebut mempunyai makna yang mendalam dan kompleks. Berdasarkan hasil analisis Ayu menggunakan teori semiotika Roland Barthes , ditemukan bahwa Tari Bedhaya Banyu Ning Segara mengangkat nilai-nilai etika Jawa yang menggambarkan Perempuan Jawa.

Dalam gerak  Tari Bedhaya Banyu Ning Segara sangat mementingkan pada  wiraga ( gerakan), wirama ( irama), dan wirasa (penghayataan)  dari penubuh   ( Inawati, 2014,h.199). Dalam hal ini selaras dengan cerita dari tarian itu sendiri, yang mencerminkan perempuan yang sedang  melakukan meditasi dan doa. Hal ini ditujukan tentunya untuk mengelola kondisi batin  manusia.

Sebagai pengingat asal dan hakitat tarian ini menggambarkan bahwa perempuan bisa menyeimbangkan diri dua kehidupan baik ketika berelasi dengan manusia, maupun dengan Manunggaling Kawula lan Gusti (berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa) ( Siahaan dalam Suryadi,2015,h.7) .

Tari Bedhaya Banyu Ning Segara menyoroti peran perempuan dalam masyarakat Jawa, yang  terampil, adaptif, pandai bersosialisasi, cerdas sehingga berbagai tanggung jawab bisa dilakukan seperti   sebagai   tenaga pendidik dan juga mempunyai amanah untuk mempertahankan kebudayaan (Pudjianto, 2017, h.126)

Pada intinya, Gerak Tari Bedhaya Banyu Ning Segara terindetifikasi sangat mengangkat nilai-nilai etika Jawa yang menitikberatkan pada lima karakteristik yaitu kuat, empati, mesra, lembut, dan cantik ( Suryadi,2018,h. 572).

Begitulah, Ayu membagikan bahwa seni itu begitu dinamis mengikuti alur perubahan zaman. Seni terus bermunculan dan berkembang tiada habisnya ditelan zaman.  Pengalaman dalam proses mengulas Tari Bedhaya Banyu Ning Segara, Ayu akui  sangat membekas dan berkesan di hati.

Salam Berkesenian! Maria Ayu untuk Inspirasiana

Daftar Pustaka

Alkaf, M. (2012).  Tari Sebagai Gejala Kebudayaan: Studi Tentang Eksistensi Tari Rakyat di Boyolali. Jurnal Komunitas, Vol. 4, No. 2, 126-129.

Amretasari, I. D. (2020, Mei 15). Tari Bedhaya Banyu ning Segara. (M. F. Yulita, Interviewer)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun