Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah Tiga Kiat Cegah dan Atasi Webinar Fatigue

4 Januari 2021   12:00 Diperbarui: 4 Januari 2021   12:00 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash

Sudah lebih dari satu tahun wabah Covid-19 mengubah cara hidup kita. Termasuk cara kita berkomunikasi dalam bekerja dan mengikuti pendidikan. Ada dampak yang sangat nyata: kita mengalami webinar fatique atau yang kadang disebut zoominar fatique alias kelelahan saat webinar. Lantas bagaiman kiat cegah dan atasi webinar fatique?

Di tengah pandemi COVID-19 global, banyak organisasi dan perusahaan telah memperkenalkan kerja jarak jauh kepada karyawan mereka. Ini demi mencegah penyebaran virus.

Meskipun ada sejumlah manfaat dari bekerja di rumah (Work From Home), beberapa pengamat mengatakan bahwa kondisi normal baru ini memiliki beberapa kelemahan seperti jam kerja yang lebih panjang dan kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan keluarga dan kerja.

WFH berarti panggilan konferensi menjadi sangat penting dalam berkomunikasi dengan rekan kerja. Selama krisis Covid-19 ini, penggunaan platform seperti Microsoft Teams, Zoom dan Skype telah meroket di antara mereka yang bekerja kantoran di rumah. Tetapi mengikuti begitu banyak pertemuan daring melalui video bisa melelahkan.

Laura Dudley, seorang analis perilaku di Northeastern University di AS menjelaskan bahwa kelelahan webinar terjadi karena banyak isyarat nonverbal yang biasanya diandalkan oleh pekerja selama percakapan langsung, misalnya kontak mata menjadi sulit dilakukan.

Mempertahankan kontak mata dengan seseorang tidak mungkin dilakukan melalui video. Untuk melakukan kontak mata kepada orang atau sekelompok orang di layar, seseorang harus melihat ke kamera. Selain itu, kita mungkin juga mengalami jeda yang lama di mana tidak ada yang berbicara dan kemudian diikuti oleh orang yang berbicara sekaligus. Ini juga membuat lelah.

Tiga Kiat Cegah dan Atasi Kelelahan Webinar

Inilah tiga kiat mencegah dan mengatasi kelelahan webinar:

Pertama, mengatur bersama materi dan durasi waktu webinar

Webinar bisa lebih pendek dan efektif bila materi pembicaraan sudah diatur bersama sebelumnya. Fokuskan pertemuan pada hal-hal yang tidak bisa dipecahkan melalui pembicaraan telepon dan atau pesan singkat melalui chat.

Moderator atau host perlu ditunjuk guna mengatur durasi dan topik pembicaraan dalam webinar. Dia bertugas mengarahkan webinar agar fokus pada topik. Pertemuan webinar menjadi efektif dan menyenangkan bagi semua peserta.

Kedua, menyiapkan rencana cadangan dan antisipasi gangguan teknis

Webinar seringkali terganggu ketika terjadi kendala teknis. Umpama, jaringan buruk dan suara lawan bicara tidak terdengar jelas. Hal-hal ini bisa membuat waktu terbuang.

Nah, kita bisa menyiapkan rencana cadangan dan antisipasi gangguan teknis agar webinar tetap bisa mengalir lancar. Ketika ada gangguan teknis, rekan moderator (co-host) bisa segera mengambil alih kendali.

Sembari menunggu gangguan usai, bisa disampaikan materi lain atau video serta foto inspiratif dan menghibur. Pembicara utama sebaiknya juga mengirimkan materi pidatonya pada rekan moderator agar jika terjadi sesuatu, setidaknya ada yang bisa melanjutkan pidato atau presentasi.

Ketiga, membuat jeda bersama dan jeda pribadi

Mengikuti webinar selama dua jam mungkin kita masih sanggup. Akan tetapi, mengikuti webinar berturut-turut bisa sangat melelahkan. 

Sedapat mungkin, kita buat jeda antarwebinar. Jangan memaksakan diri mengikuti webinar sampai melewatkan waktu untuk menyantap sedikit kudapan dan minum. Juga tidak baik menahan kencing.

Duduk berlama-lama juga perlu kita hindari. Oleh karena itu, kita perlu pandai-pandai mengatur jeda bersama dan jeda pribadi. Sepakati adanya jeda bersama, misalnya setelah sekian puluh menit, ada waktu jeda bersama selama tiga-lima menit. 

Video bisa dimatikan dan suara bisa dimatikan untuk privasi selama jeda. Bisa juga dibuat selingan video yang tidak wajib ditonton. Peserta yang ingin jeda bisa memanfaatkan waktu selama video diputar.

Jika jeda bersama tidak bisa dibuat, buatlah jeda pribadi. Kabur sebentar dari layar. Sekadar senam ringan. Berdiri sejenak. Meraih kudapan dan gelas kopi, air putih, dan atau jus sehat.

Salam sehat. Salam hangat dari Inspirasiana! Follow akun ini untuk mendapatkan tulisan inspiratif lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun