Selama hampir 13 tahun menjadi guru Matematika, ada sebuah kegiatan yang betul-betul membekas dalam diri saya. Kegiatan tersebut betul-betul menyatukan siswa, guru, dosen, dan pemerhati pendidikan untuk duduk bersama, merancang sebuah pembelajaran, melaksanakan "open class", kemudian refleksi secara berkelanjutan untuk kemajuan bersama pula. Kegiatan tersebut bernama "Lesson Study".
Berikut sedikit kisah tentang kegiatan tersebut ...
==========================================================================
Di Indonesia lesson study diperkenalkan lewat kerjasama IMSEP-JICA di UPI (IKIP Bandung), Universitas Negeri Yogyakarta (IKIP Yogyakarta), dan Universitas Malang (IKIP Malang). Pengkajian dan uji coba yang dilakukan mulai tahun 2001 memperoleh model lesson study ala Indonesia. Hingga saat ini lesson study terus dikembangkan di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Pasuruan.
Praktek lesson study di Indonesia dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu plan (merencanakan), do (melaksanakan), dan see (merefleksi) yang berkelanjutan. Pada tahap kegiatan Plan, para guru membuat RPP besama-sama termasuk mempersiapkan teaching material (Lembar Kerja Siswa) yang berbasis aktifitas minds on dan hand on. Pada tahap Do, guru-guru yang berkolaborasi dalam membuat RPP menentukan satu orang guru model yang akan melaksanakan RPP, sedangkan guru lainnya menjadi observer. Observasi pada lesson study hanya difokuskan pada aktifitas siswanya saja. Pada tahap See, guru model dan para observer berkumpul kembali untuk berbagi informasi tentang hasil pengamatan mereka. Moderator (Fasilitator) harus menjaga hasil obervasi hanya pada aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sehingga guru model tidak merasa tersinggung dengan aktifitas lesson study, tetapi perbaikan pembelajaran tetap terjadi dan peningkatan profesionalisme guru pun berlangsung.
Lesson Study merupakan sebuah upaya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam Total Quality Management, yakni memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus-menerus. Lesson Study merupakan kegiatan yang dapat mendorong terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning society) yang secara konsisten dan sistematis melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial.
Pelaksanaan lesson study di kabupaten Bantul dikelompokkan menjadi 8 home base, mengingat letak geografis yang ada. Setiap home base terdiri dari sekolah dan madrasah pada satu kecamatan atau lebih. Mata pelajaran yang dilesson studykan pada mulanya Matematika dan IPA, namun melihat manfaat yang dirasakan, lesson study mulai diterapkan pada mata pelajaran lainnya. Pada awal pelaksanaan lesson study (tahun 2006), dana pendukung kegiatan berasal dari bantuan JICA, dan berlangsung hingga tahun 2008. Tahun 2009 dana pendukung kegiatan dibebankan pada APBD kabupaten Bantul. Sedangkan dana pendukung kegiatan pada tahun 2010 tidak lagi dibebankan pada APBD kabupaten Bantul. Walaupun demikian lesson study harus tetap berjalan, mengingat hasil yang signifikan pada peningkatan pembelajaran. Kebiasaan yang baik baru saja dimulai, sayang sekali jika dihentikan karena tiadanya pembiayaan untuk kegiatan tersebut. Oleh karena itu bantuan dari segenap pihak sangat diperlukan baik material maupun spiritual.
Keikutsertaan madrasah tsanawiyah dalam kegiatan lesson study sudah dimulai sejak dimulainya lesson study berbasis MGMP di Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan mts merupakan sekolah setingkat SMP dan berbasis islam. Secara geografis pengelompokan mts ke dalam kelompok home base dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kelompok MGMP
Kecamatan
No.
Nama Madrasah
Home Base 1
Bantul
1.
MTsN Bantul Kota
