Mohon tunggu...
insan buana
insan buana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oke Oce, (Tidak Jadi) Dimodalin

16 Desember 2017   07:32 Diperbarui: 16 Desember 2017   10:29 2563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto diambil dari : netralnews.com)

"Ayo Bergerak Ambil Kesempatan.

Dimodalin punya bisnis!

Disediain tempat usaha!

Dicariin pembeli!

Coblos nomor 3"

Luar biasa! Itulah yang kata-kata pertama saya saat melihat spanduknya berseliweran di internet. Sebagai pelaku bisnis yang tentunya biasa berurusan dengan permodalan, saya terkagum-kagum dengan kontennya, hebat benar, ini pakai APBD apa swasta nih, ah paling juga swasta saya pikir, mungkin semacam membuat inkubator-inkubator bisnis yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, lalu yang layak diberikan pinjaman modal bergilir, sip lah! Asyik nih!

Setelah pelantikan pada bulan Oktober 2017, bahkan sebelum pelantikan, para warga baik yang pro maupun kontra tentu memiliki beribu-ribu angan terhadap spanduk "dimodalin" yang viral tersebut. Masyarakat DKI Jakarta yang pro terhadap duet anies-sandi dan memang sedang ingin memulai usaha ini mungkin sedang menunggu-nunggu teknis pengajuan modalnya seperti apa sembari mikir-mikir "usaha apa ya? Jual Lontong sayur? Jual Nasi Kuning? Jual Konveksi kecil-kecilan? Jual Lipbalm? Jual apa aja saja sepertinya oke, wong enggak cuma dimodalin, tempat disediain, pembeli dicariin! Mantap nih OKE OCE", "nanti saya upload di medsos, biar para haters Anies-Sandi semakin terpuruk".

Begitu juga massa yang kontra, apalagi yang kontra berwujud netizen yang selalu kritis dan ganas padahal yang sedang memerlukan modal usaha ya ngarep juga, "halah ini sesuatu yang  sangat tidak logis, bagaimana mungkin bisa terwujud? ", "Anies bilang kita tidak hanya sediakan kailnya, tapi sekalian sama kolam-kolamnya kami ciptakan, kenyataannya kolam yang Anies maksud ya jakarta kebanjiran kali!". Sembari terus nyinyir, netizen yang kontra juga tetap update info terbaru bagaimana teknis pengajuan modal, juga berharap-harap cemas, "duh tempat usaha yang mau disediain nanti mudah-mudahan gak jauh-jauh dari rumah dan tempatnya rame". Begitulah, kura-kura botak dibeli, pura-pura kau tak peduli.

Masa itu tak kunjung tiba, pengumuman dimodalin itu tak kunjung keluar, masa pro berusaha sabar meski cemas, yang kontra mulai beraksi nyinyir. Tapi mereka yang ngarepdan mempunyai beribu alasan untuk pro atau kontra itu tetap setia standby.

Antiklimaks

Siang itu tampak lain dari biasanya, langit gelap tertutup awan mendung, suara petir menyambar bersahut-sahutan, burung-burung gereja kembali ke sarang lebih awal, angin kencang menerjang pepohonan yang seakan menari-nari mengikuti irama tak beraturan, seperti tersiksa. Ini kalimat kiasan saja untuk membuka paragraf ini agar terlihat lebih dramatis. Tibalah waktunya diumumkan apa yang dimaksud dengan dimodalin. Ternyata yang dimaksud dimodalin adalah : Pinjam uang ke BANK/Lembaga keuangan.  DUARRRRR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun