Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bagaimana Orang Bisa Memberikan Cinta dengan Tatapannya?

25 November 2022   15:04 Diperbarui: 25 November 2022   19:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana orang bisa memberikan cinta dengan tatapannya? | Dokumen diambil dari Eltern.de

Memberikannya cinta dengan tatapan yang teduh dari kedalaman hati yang sepi dari ambisi akan selalu melahirkan bias positif berupa kedamaian, sukacita, gairah baru untuk maju dalam hidup | Ino Sigaze.

Tengah malam ketika diseret kesedihan pasca kekalahan Jerman melawan Jepang, lalu diperparah dengan sengatan dingin 3 derajat, saya coba membuka mata perlahan-lahan dan coba mengetuk pintu Kompasiana. 

Saat itu saya melihat artikel dari penulis Kompasiana Ayra Amirah dengan judul cerpennya, "Aiseta dan bunga-bunga musim semi." Judul cerpen itu sekejap memotivasi saya untuk membacanya. Pada satu halaman, mata saya terhenti karena berjumpa dengan ungkapan ini, "memberikannya cinta dengan tatapan." 

Saya menulis dalam kolom komentar untuk meminta izin dari mbak Ayra agar sepenggal kata itu bisa saya kutip dalam tulisan saya. Lama saya menunggu, namun rupanya mbak Ayra belum menjawab. Saya pun memberanikan diri mengutip dengan referensi nama Ayra Amirah sebagai penulisnya. Tapi, pagi ini saya sudah dapat izinannya. Terima kasih untuk Mbak Ayra Amirah.

Penggalan ungkapan itu begitu menyentuh hati saya, sampai terasa seperti merangkum kembali beberapa peristiwa dalam hidup saya. Mungkin lebih tepat kalau saya mengatakan kata-kata itu telah menyengat saya hingga saya pulang kembali kepada hari-hari lalu yang terlewatkan tanpa menyisakan kata yang bermakna.

"Memberikannya cinta dengan tatapan," saya mengangkatnya sebagai judul besar untuk saya refleksikan dengan latar belakang pengalaman pribadi di beberapa negara yang berbeda:

1. Perjumpaan dengan anak-anak Yahudi di dataran pegunungan Yudea, wilayah selatan kota Israel

Desember 2019, tepatnya di perkampungan di lereng pegunungan Yudea, saya merasakan bahwa di sana momen tentang "memberikannya cinta dengan tatapan." 

Saat itu saya berjalan bersama seorang tour guide yang adalah seorang Israel suku Lewi. Tiba-tiba saja, ia berhenti di belakang tembok dan menunjukkan kepada saya bahwa di dalam rumah itu ada banyak anak-anak Yahudi yang dididik secara khusus sejak kecil.

Saat kami melihat mereka dari jeruji besi, anak-anak itu pun melihat dan Tour guide itu menyapa mereka dengan kata-kata dalam bahasa Ibrani.

Saya tidak bisa mengatakan apa-apa, mesti pernah sedikit belajar bahasa Ibrani. Saat itu saya benar-benar hanya bisa menatap, ya mungkin itulah kata yang tepat dari penulis Ayra Amirah, "memberikannya cinta dengan tatapan." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun