Pada pukul 20.30 malam saya mampir pada rumah orangtua teman di wilayah Mauloo untuk meminta air sambil mengharapkan bisa makan malam. Setelah setengah jam berhenti dan tiba-tiba ada yang melihat bahwa ban mobil sebelah kanan sudah kempes. Ban itu ternyata terkena tusukan paku, entah di mana.
Entahkah kejadian itu suatu kebetulan semata-mata? Saya sangat bersyukur bahwa kejadian itu tidak di tengah hutan sendiri, tetapi justru sudah di rumah teman dan kebetulan sekali tidak jauh dari bengkel tambal ban. Saya menyadari bahwa saya begitu menikmati perjalanan sendiri waktu itu, ya berjalan santai yang memberikan rasa aman pada diri sendiri.
Prinsip yang baik dan penting dalam perjalanan entah itu sendiri atau bersama orang lain adalah jadilah sabar dan tenang tanpa harus menunjukan diri sebagai pemenang dan tercepat. Menjadi pemenang itu tidak bisa dipisahkan dari cerita sampai tujuan dengan selamat.
5. Jangan lupa berdoa minta perlindungan Tuhan
Teori-teori dan prinsip seperti di atas saya terapkan secara khusus pada bagian yang harus mengatakan sesuatu pada mobil bahwa jaga saya dalam perjalanan. Saya masih ingat pada waktu itu, saya mengatakan seperti ini, "Tuhan, jaga saya dalam perjalanan ini, seandainya ada kemacetan biarlah itu terjadi di dekat rumah atau dekat bengkel."
Nah, pengalaman itu membuat saya memperlakukan mobil itu bagaikan suatu barang yang berjiwa. Entahlah apa namanya, cuma saya percaya sih, bahwa apapun barang-barang di dunia ini ada energinya yang bisa tersambung dengan dimensi aliran pikiran manusia.
Tuhan pasti buka mata dan menjaga orang-orang yang menyebut nama-Nya dan memohon perlindungan-Nya. Itulah secuil keyakinan dalam dada saya. Ya, apa yang saya yakini itulah juga prinsip yang bisa membawa keamanan sekurang-kurangnya keamanan batin selama perjalanan. Doa bisa memberikan keamanan batin lho.
6. Prinsip menghayati nilai Pancasila sebagai orang Indonesia
Dari ulasan pengalaman dan prinsip-prinsip praktis di atas, rasanya tidak lepas jauh dari isi dari Pancasila. Ya, orang perlu menyadari hubungannya dengan Tuhan, perlu memerhatikan bahwa apapun dan dimanapun, orang harus tetap menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab.Â
Tidak hanya itu, kesadaran bahwa kita semua ini adalah satu. Ya, jalan musyawarah dan bukan kekerasan yang penting dihayati dalam perjalanan dan pada akhirnya, jalan keadilan bagi semua.
Kesadaran dalam menggunakan jalur jalan secara benar tidak bisa dipisahkan dari pertimbangan tentang rasa keadilan dan kemanusiaan. Jalan Tol adalah jalan umum yang dibangun untuk kepentingan bersama.