Mungkinkah di zaman kita ini, kemajuan pendidikan tanpa internet. Percepatan pembangunan tanpa akses informasi yang memadai sampai ke pedesaan?
Di tengah kerinduan sebagian besar orang Indonesia tentang kemajuan teknologi komunikasi yang merata di seluruh tanah air, ternyata cerita itu tidak dapat dipisahkan dari peran tower sinyal dan internet.Â
Tidak heran kalau dikatakan, "Internet kencang, semua senang." Ya, itu sebuah ungkapan yang sangat menarik. Meskipun demikian, terkait tema itu, saya lebih tertarik dengan kenyataan masyarakat pedesaan di Flores misalnya yang begitu merindukan internet, namun tidak semua orang bisa menikmatinya.
Signal saja sudah susah, bagaimana bermimpi tentang internet kencang? Nah, kenyataan itu lebih dilihat sebagai bagian yang tidak boleh dilupakan dalam bahasan tentang internet kencang, semua senang.
Bagaimanapun juga kerinduan untuk memperoleh internet adalah juga kerinduan masyarakat di pedesaan. Bagi sebagian masyarakat di wilayah pedesaan, sebenarnya urusan paket internet itu urusan pribadi mereka, mau pakai paket bulanan atau apa, ya tidak menjadi soal.
Masyarakat di pedesaan dan internet
Apa yang paling diharapkan oleh masyarakat di pedesaan adalah bagaimana supaya masyarakat di wilayah pedesaan itu punya akses sinyal dan internet yang bagus.
Jika sinyal bagus, maka akses internet juga pasti bagus, Â yang tentu masyarakat di pedesaan siapkan sendiri melalui berbagai jenis tawaran paket data internet. Karena itu, kendala terkait internet itu di Indonesia mungkin berbeda-beda di setiap kota, provinsi atau desa.
Di kota mungkin aktual sekali kalau dibahas tema internet kencang, namun di desa mungkin aksen aktualnya berbeda yakni bagaimana solusi pemerintah untuk menyediakan tower sinyal bagi masyarakat desa.
Punya paket data berapa giga pun percuma, kalau tidak ada signalnya. Kenyataan keterbatasan signal sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari bahasan tentang internet. Demikian juga tidak bisa dipisahkan dari tema pemerataan pembangunan dan pendidikan.
Pendidikan anak-anak di pedesaan dan internet