Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Misteri Batuk "Ehm" dan Ragam Pesannya yang Juga Paling Ditakuti Pencopet

26 Juni 2021   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2021   09:02 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi batuk di kendaraan umum| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

1. Di bangku sekolah, kuliah, seminar, dan ruang pertemuan lainnya

Jika Anda seorang guru, dosen atau profesor yang mengajar dengan peserta beberapa orang dan dalam waktu lama. Ada kemungkinan salah satu peserta akan mengantuk dan nyaris tertidur lelap.

Nah pada saat itu coba gunakan batuk "ehm" sekali atau beberapa kali, maka peserta yang mengantuk akan spontan bangun dari tidur lelapnya.

Pengalaman seperti itu saya lihat sejak di Indonesia sampai di Jerman juga, cuma orang belum pernah membahas itu, apa sih sebenarnya batuk "ehm" itu?

Tentu, pengalaman yang sama dalam ruang pertemuan atau ruang seminar. Saya bahkan merasakan bahwa jika pemberi seminar atau dosen batuk "ehm" sebanyak tiga kali "ehm..ehm..ehm", maka akan terasa penyampaian kode itu menjadi sangat keras.

Bagi yang sedang mengantuk, saat itu juga rasa ngantuk itu akan buyar, mata pun akan terbuka lebar.

2. Di pinggir jalan

Jangan anggap sederhana tentang batuk "ehm" karena jika orang salah menggunakan batuk "ehm" itu, maka bisa saja adalah sebuah malapetaka.

Tahun 1998 pernah saya melihat ada seorang kakak dan adik berjalan bersama setelah selesai mengikuti latihan pencak silat Wulung Perkasa.

Persis pada suatu pertigaan, duduklah beberapa pria. Seorang pria memberi isyarat dengan batuk "ehm" bukan cuma sekali, tetapi beberapa kali sambil melirik ke arah kakak perempuan yang sedang berjalan di depan mereka.

Tidak lama kemudian, keduanya berhenti dan bertanya, mengapa pria itu batuk seperti itu. Pria itu tidak menerima dan terjadilah pertengkaran hingga perkelahian di tempat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun