Sederhananya orang bisa saja mengatakan, "saya tinggal di Indonesia, ya saya punya Tuhan, saya ingin dihormati, saya ingin supaya kita hidup bersatu, saya ingin kita bisa bermusyawarah, saya ingin supaya kita sejahtera dan adil."
Kerinduan dan pengakuan seperti ini bukan saja milik satu orang saja, tetapi dirindukan secara sama oleh seluruh rakyat Indonesia. Â Jadi, sebenarnya antara kita tidak terdapat batas, yang juga tidak bisa dibedakan lagi, sehingga semua yang ada memiliki kerinduan yang sama pada setiap bagiannya.Â
Bahkan setiap orang tidak dibatasi kerinduannya untuk belajar dan mengenal budaya lainnya. Kita satu rumah dan kita tidak dibatasi untuk saling mengenal dan saling menghormati.
Tanpa batas dalam konteks efek dari Pancasila bukan berarti sama dengan peleburan sampai tidak ada identitas, melainkan lebih pada kebebasan untuk mengenal dan menghormati semua yang beraneka ragam. Tentu berbeda dengan heterogen, karena di sana ada batas yang bisa dengan jelas dibedakan antara komponen penyusunnya.Â
Saya percaya gagasan seperti ini tetap perlu dikaji lebih jauh lagi oleh siapa saja. Semakin sering anak bangsa ini melihat efek-efek positif dari Pancasila, maka semakin bagus untuk memperluas dan memperdalam wawasan kehidupan berbangsa.
Ini hanya merupakan gagasan pribadi yang muncul ketika membaca situs dalam bahasa Jerman tentang Pancasila. Di sana tidak dijelaskan apa maksud dari efek Pancasila terkait kehomogenan.Â
Tentu siapa saja bisa menjelaskan kemungkinan penafsiran terkait efek kehomogenan dari Pancasila. Saya menyadari bahwa Pancasila sungguh berarti dan bermakna bagi kehidupan bangsa yang multikultur.Â
Demikian beberapa gagasan yang terkait dengan pesan polyeder dan juga efek dari Pancasila untuk kehidupan bangsa yang  memiliki budaya yang beraneka ragam.Â
Refleksi ini tentu merupakan suatu cara pandang pribadi dengan maksud agar Pancasila bisa dipahami secara baru dan aktual melalui proses perjumpaan dengan gagasan-gagasan lain, yang memungkinkan nilai-nilai yang belum tampak diangkat ke permukaan untuk dikaji lebih dalam lagi.Â
Salam berbagi, ino, 2.06.2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI