Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cara Menghadapi Bisnis Online "Kaleng-kalengan" dan Kecanduan Baru Era Digital

21 April 2021   03:38 Diperbarui: 21 April 2021   21:58 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis online. Sumber: Freepik.com oleh Ijeab

Sejak masa pandemi ini, istilah online terdengar hampir setiap hari. Bahkan di mana saja orang menyebut dan membicarakan istilah-istilah yang terkait dengan kata online: online shop, online marketing, daring online, pinjaman online, belajar online, webinar online, kuliah online, debit online, belanja online, iklan online. Apakah cuma itu? Ya, gak, ada juga yang namanya bisnis online dan penipuan online.

Beberapa waktu lalu saya mendengar cerita dan membaca keluhan masyarakat hampir di beberapa desa dan kecamatan di daratan Flores, NTT tentang bisnis online. Bisnis online bisa tergolong memiliki sistem yang canggih dan sangat menggiurkan.

Kecanggihan sistem dan cara-caranya telah berhasil menghipnotis bukan saja masyarakat pedesaan yang tergolong masih asing dengan bisnis seperti itu, tetapi juga telah menggiurkan orang-orang berpendidikan tinggi, seperti para pegawai, guru, mahasiswa dan lain sebagainya.

Bisnis online bukan saja telah menggiurkan, tetapi juga telah berhasil menangkap peluang keterbelakangan pengetahuan tentang untung dan ruginya dunia bisnis secara online. Tentu, jenis bisnis seperti itulah yang dimaksudkan dengan bisnis online kaleng-kalengan atau hanya untuk menipu masyarakat.

Era digital sebenarnya tidak asing lagi dengan istilah seperti bisnis online, bahkan prospek kedepannya, mungkin semakin menarik dan modern lagi dari yang sekarang sedang terjadi. Mengapa?

jetorbit.com
jetorbit.com
Pertama, perkembangan dan kemajuan teknologi tidak akan pernah mengenal langkah mundur. Kemajuan teknologi dan penemuan baru itu selalu tumbuh bersama dengan rasa tidak puas manusia modern, yang selalu mau lain dan baru daripada yang sekarang ini ada. 

Kedua, mentalitas manusia semakin dimanjakan oleh kemajuan teknologi. Manusia pada sisi tertentu sebagai tuan dan sebagai pencipta teknologi, namun pada sisi lain, manusia hidup dalam kecanduan hingga manusia sendiri tidak bisa hidup tanpa teknologi yang diciptakannya. 

Rasa tidak puas dan ketergantungan manusia pada teknologi itu berdampak serius pada psikis manusia. Manusia memikirkan bahwa apa saja bisa menjadi begitu cepat didapatkan sama seperti saya mengirimkan pesan SMS, gambar atau video dari Jerman kepada teman saya yang ada di Flores. 

Waktu boleh berbeda 7 jam, tetapi pesan yang saya kirim tidak tertunda 7 jam dulu baru tiba, tetapi sekarang juga bisa dibaca. Kecepatan teknologi dalam memuaskan keinginan manusia, sudah membuat manusia berpikir lebih kreatif lagi. Bagaimana kalau hal seperti ini bisa juga untuk hal lainnya.

Terkait kecepatan teknologi ini, seorang pertapa tua pernah mengatakan kepada saya bahwa bisa saja kedepannya, orang hanya bisa butuh menekan satu tombol saja dan sekejap, ia sudah tiba di negara lain yang mau dikunjunginya. 

Apa yang dipikirkan manusia, sudah hampir bisa terjawab melalui kemajuan teknologi. Dan semuanya bisa diperoleh dengan cepat. Pernah gak ya, orang berpikir bahwa melalui kecepatan teknologi ini, orang dalam sehari bisa menjadi kaya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun