Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pohon Kenari, Pohon Multifungsi dari Flores

12 April 2021   18:15 Diperbarui: 14 April 2021   10:48 2795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akar pohon Kenari| Dokumentasi pribadi oleh Ino

Cuma, rupanya pengembangan getah kenari untuk wangi-wangian ini belum dipublikasikan atau belum masuk dalam ranah kebutuhan pasar. belum biasa sih, orang menjual getah kenari untuk wangian. 

Dalam bahasa Ende, orang menyebutnya nana koja atau getah kenari. Getah kering itu bisa dibakar dan dari butiran kecil saja, getah kering kenari itu akan menghasilkan asap dan wangian yang begitu nyaman untuk suasana rumah atau ruangan.

4. Buah kenari bisa menjadi makanan khas yang dijual

Cerita tentang buah kenari, mengingatkan saya akan masa lalu waktu sekolah dasar (SD) dulu. Entah kenapa, saya bersama seorang teman suatu waktu tergoda pada jam pelajaran di sekolah, keluar dari kelas untuk mencari kenari. 

Uniknya setelah kembali guruku sudah di kelas dan sedang mengajar. Saya begitu takut, namun di tangan saya ada sejumlah kenari yang sudah siap dimakan. 

Saya menyerahkan kenari itu kepada guru saya. Anehnya, kenarinya diambil, tetapi juga hukuman tetap diberikan. Hahaha maklum era itu, hukuman bisa lumrah saja. Hukumannya juga unik, keesokan harinya saya membawa lagi sekian banyak kenari. 

Seusai sekolah kerja saya akhirnya hanya mencari kenari di pesisir kali. Ya, biji kenari itu sangat keras. Cangkangnya hampir seperti cangkang kemiri. Untuk memecahkannya butuh energi dan konsentrasi, apalagi untuk mendapatkan biji yang utuh, itu sungguh tidak mudah, butuh keahlian khusus. 

Belajar juga sih, bagaimana memecahkan persoalan yang keras dan rumit hingga menemukan hasil yang enak dan baik untuk dinikmati. Ya, sebuah filosofi yang dibungkus dalam sanksi-sanksi era feodalisme di sekolah waktu itu. 

Sekarang baru saya mengerti untuk memecahkan suatu persoalan yang rumit itu butuh energi kewaspadaan dan konsentrasi, orang perlu menemukan suatu landasan argumen, ibarat menemukan batu dasar untuk memecahkan biji kemiri. 

Tanpa kehati-hatian, orang akan menuai resiko seperti menghantam jarinya sendiri. Ya, ibarat boomerang juga sih. Sebuah ilmu yang baru ditemukan dan disadari sekian lama setelahnya.

5. Batang pohon kenari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun