Ir. Soekarno secara resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Meski sudah menyatakan negara ini merdeka namun, masih banyak pertempuran yang terjadi di sejumlah daerah.
Hal ini terjadi karena, adanya pihak yang tidak menerima kemerdekaan Indonesia. Ditambah lagi, kondisi keamanan tanah air pasca kemerdekaan cukup buruk. Sehingga sekutu menguasai kembali Indonesia.
Dari sekian banyaknya peristiwa penting sejarah, ada salah satu pertempuran yakni, perang konvoi Sekutu di daerah Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tepat sepuluh bulan kemerdekaan Indonesia pada Maret 1946 perlawanan terjadi, banyak pasukan gugur, serta masyarakat setempat diungsikan bisa dibayangkan betapa kelam kondisi saat itu.
Selain itu, adanya keterlibatan Netherland Indies Civil Administration (NICA) dalam pasukan Sekutu yang sedang menjalankan misi internasionalnya melalui lembaga AFNEI atau Allied Forces Netherlands East Indies menimbulkan keresahan bagi masyarakat Indonesia.
Seperti apa kronologisnya?
Kejadian ini bermula, ketika tentara Inggris yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison datang berniat untuk memulangkan balatentara Jepang. Karena, pribumi mengetahui tidak selamanya niat Sekutu itu baik, maka terjadilah perlawanan antara pejuang Indonesia dengan Sekutu.
Beberapa titik menjadi tempat penyerangan mulai dari jalan Ciranjang, Cisokan, Cikijing, Sabandar, Karangtengah, pusat kota Cianjur, Warung kondang sampai ke Sukabumi.
Saat itu pasukan Sekutu menuju lokasi dengan menembaki secara terus menerus. Pejuang Indonesia yang berlindung dibawah pepohonan sekitar tebing mengetahui ada pesawat tempur milik Sekutu, lalu dengan cepat berhamburan menyelamatkan diri. Ada yang melompat, terjun ke sungai dengan meregang nyawa bahkan, jasad yang terseret air sungai pun tidak dapat ditemukan.
Pasukan Sekutu keliru, mereka melakukan aksi friends fire akibat dari pejuang Indonesia yang meninggalkan lokasi. Nahas, pilot yang mengemudikan pesawat tempur tidak mengetahui bahwa musuh telah meninggalkan lokasi tersebut, pasukan tentara Inggris menempati lokasi sebelumnya yang ditempati oleh pejuang Indonesia, disana terjadilah aksi pembunuhan mereka ditembaki dari atas sehingga banyak gugur dimedan perang.
Kemudian, panglima tentara Inggris meminta wilayah sekitar jembatan Cisokan dibersihkan. Dua pesawat milik Angkatan Kerajaan Inggris sedang melakukan aksi di atas langit Ciranjang. Namun saat bermanuver terbang terlalu rendah, salah satu sayap pesawat menabrak pohon kelapa.
Celakanya, pesawat tidak terkendali, jatuh, dan hancur di halaman gedung kewadanaan sekitar pasar Ciranjang. Hal inilah yang menjadi cikal bakal adanya tugu pesawat di depan pertokoan gelanggang Ciranjang.