Mohon tunggu...
Hana Fitriani
Hana Fitriani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Bintang, Patah Hati, dan Ayam Jetlag

11 April 2015   22:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malam ini malam yang membuat ingat. Menampilkan sedikit cahaya dari bintang di sana, malam membuat saya balik ke masa lalu. Mungkinkah itu bintang yang berjarak 4 tahun cahaya? Bintang yang seharusnya hadir dulu, namun karena jauhnya dia baru bisa datang sekarang. Bintang yang terlambat itu berkata, “Maaf aku baru datang dari masa lalu. Aku akan memberi kamu sedikit ingat tentang apa yang aku rasakan bersamamu 4 tahun yang lalu.” Dalam remangnya, seakan bintang itu bercerita mengenai kehidupan lalu.

Empat tahun yang lalu, delapan ratus kilometer dari sini, saya  punya ingin. Saya ingin pergi melancong, melihat dunia dari titik lain, dan mencicipi pengalaman belajar di kampus ini. Tidak ada alasan muluk kenapa ingin kampus ini. Semua hanya sebuah yakin yang datang, mungkin petunjuk Tuhan. Ingin itu sangat kuat, hanya kampus ini dan tidak ada pilihan lain.  Malam membuat saya ingat dengan ingin yang belum pernah hadir lagi sekarang.

Malam ini malam yang meniadakan harapan. Dari sana datang seorang kawan dengan harapan hampir nol. “Gue ditinggal nikah,” katanya dalam sendu. Ternyata dia terlambat mengutarakan maksud. Perempuan yang dia incar sudah diambil duluan oleh orang lain. Padahal sudah lama ia mendambakan dirinya bisa menjadi pasangan wisuda sang perempuan tahun depan.  Di waktu dia mau mengutarakan maksudnya, sang perempuan malah bercerita, “Kak besok ada orang yang mau silaturahim ke orang tua aku.” Malam itu seharusnya hening, tapi di hatinya ada petir yang menyambar-nyambar. “Lebih menderita sakit hati daripada sakit gigi,” kisahnya dalam malam.

Malam ini adalah malam yang penuh suara. Beberapa menit yang lalu, ada suara ayam   berkokok. Biasanya dia berkokok saat Subuh, namun sekarang langit masih pekat. Entah apa maksudnya si Ayam, mungkin dia baru saja datang dari negeri lain. Bisa jadi dia baru saja dari konferensi ayam se-dunia di Eropa dan baru pulang hari ini. Perbedaan waktu Eropa dan Indonesia membuat si Ayam mengalami jetlag dan kukuruyuk-nya pun menghiasi hening malam.

Malam ini malam yang berisi cerita. Dari bintang sampai ayam punya kehidupan dan kisahnya masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun