Biasanya terdapat ciri-ciri yang mudah dikenali saat akan terjadi bencana alam. Seperti, hewan berperilaku aneh, awan yang berbentuk seperti angina tornado atau pohon berdiri, lampu akan nyala meredup walau tidak terdapat arus, siaran televise akan terganggu, gempa kecil yang akan menjadi gempa besar. Di Indonesia sendiri bencana alam yang sering terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik adalah gempa bumi tektonik. Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, social, dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas social, korban jiwa, kerusakan ekosistem, dan hilangnya tempat tinggal. Perlu kita ketahui juga bencana alam juga mempunyai dampak positif bagi kehidupan.
Teori lempeng tektonik membuktikan bahwa lempeng-lempeng di bumi mengalami pergerakan secara dinamis. Selain itu, pergerakan setiap lempeng cenderung saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh sebab itu, terjadi banyak fenomena-fenomena alam seperti terbentuknya barisan pegunungan, palung laut, gempa bumi, sesar, patahan, dan lipatan. Kemudian pergerakan lempeng juga menyebabkan pembentukan sekaligus pemecahan benua. Termasuk pembentukan superconcitent, benua super besar yaitu Pangea. Hingga terpecah juga menjadi Gondwana dan Laurasia.
Inilah penyebab terbentuknya penampakan tekstur serta luasan permukaan bumi yang beraneka ragam bentang alam. Bagaimana Grameds hasil pembahasan kita kali ini terkait teori lempeng tektonik? Semoga bisa menjadi referensi Grameds semua, ya. Nah, agar wawasan kita semakin dalam terkait terori tektonik lempeng, Grameds dapat membaca buku di bawah ini. Kami percaya bahwa Gramedia akan terus menjaga semangat untuk menjadi #SahabatTanpaBatas dengan menyajikan buku-buku terbaik untuk kalian semua.