Mojokerto — Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas guru sekolah menengah atas melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Tim dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) yang diketuai oleh Prof. Dr. Wiwik Sri Utami, M.P. menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Kompetensi Guru SMA Rumpun IPS dalam Merancang Pembelajaran Mendalam Terintegrasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Tes Kompetensi Akademik Berbasis Konteks”.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu dua kali secara daring pada Kamis dan Jumat, 25–26 September 2025, serta satu kali tatap muka di SMA Negeri 3 Mojokerto pada Selasa, 30 September 2025. Program ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMAN 3 Mojokerto, Ibu Silfi Ariani, M.Pd., bersama seluruh guru rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berjumlah 15 orang.
Menurut Prof. Wiwik, kegiatan ini dirancang sebagai langkah konkret dalam menjawab kebutuhan guru terhadap pembelajaran mendalam (deep learning) dan asesmen kompetensi akademik (TKA) yang relevan dengan konteks pembelajaran abad ke-21.
“Guru tidak hanya dituntut menyampaikan materi, tetapi juga mengintegrasikan berpikir kritis, kolaborasi, dan konteks nyata ke dalam desain pembelajaran. Itulah esensi pembelajaran mendalam yang kami latih melalui PKM ini,” ujar Prof. Wiwik.
Tiga Agenda Utama PKM: Dari FGD hingga Praktik Mendesain Pembelajaran Mendalam
Kegiatan pengabdian ini terdiri atas tiga agenda utama.
Pertama, Focus Group Discussion (FGD) yang membahas penguatan kompetensi guru IPS melalui asesmen dan refleksi praktik mengajar berbasis konteks lokal. Para guru berdiskusi aktif mengenai tantangan integrasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dalam pembelajaran sehari-hari.
Kedua, sesi workshop pembelajaran mendalam, di mana tim dosen memperkenalkan model dan strategi pembelajaran kontekstual berbasis proyek serta penilaian autentik. Peserta guru diajak mengeksplorasi berbagai pendekatan inovatif agar siswa dapat belajar lebih aktif, reflektif, dan bermakna.
Sementara itu, Anggie Primary Holyson Hernanda, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menilai kegiatan ini memberi dampak nyata terhadap peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
“Pendampingan dari Unesa membantu kami menata ulang pendekatan kurikulum. Guru lebih sadar bagaimana AKM dan TKA bisa menjadi instrumen pembelajaran, bukan sekadar alat evaluasi,” ungkapnya.
Ketiga, kegiatan praktik mendesain pembelajaran dan TKA, yang menjadi puncak kegiatan PKM. Dalam sesi ini, guru secara langsung merancang lesson plan yang mengintegrasikan aspek kognitif, sosial, dan kontekstual dengan komponen asesmen minimum dan TKA. Hasil rancangan tersebut kemudian dipresentasikan dan mendapatkan umpan balik dari tim dosen Unesa.
Meningkatkan Literasi Asesmen dan Kompetensi Profesional Guru
Kepala SMAN 3 Mojokerto, Silfi Ariani, M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kontribusi tim dosen Unesa yang telah memberikan pembinaan intensif bagi guru rumpun IPS.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Guru kami menjadi lebih memahami bagaimana mendesain pembelajaran yang menantang, kontekstual, dan selaras dengan tuntutan asesmen nasional,” ujar Silfi.
Para guru peserta pun menyambut positif kegiatan ini. Mereka merasa terbantu dalam memahami konsep asesmen berbasis kompetensi dan penerapannya dalam kelas yang beragam.
“Biasanya kami kesulitan membuat soal atau aktivitas belajar yang sesuai level HOTS dan AKM. Melalui bimbingan ini, kami jadi lebih percaya diri dan punya acuan jelas,” ungkap salah satu peserta, Jenitta Vaulina Puspita Sari guru ekonomi SMAN 3 Mojokerto.
Prof. Wiwik menambahkan bahwa kegiatan PKM ini merupakan bagian dari komitmen Unesa dalam mengembangkan ekosistem pendidikan yang adaptif, berkelanjutan, dan berbasis konteks lokal.
“Unesa berupaya menjadi mitra strategis bagi sekolah dalam membangun guru-guru berkompetensi tinggi, yang mampu mendidik generasi kritis dan berkarakter,” pungkasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI