Padahal, secara empiris cewek prostitusi online sama saja dengan PSK karena mereka juga melakukan praktek hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti. Ini perilaku seksual yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Sudah saatnya pemerintah membuat KIE tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang informatif dengan pijakan fakta medis tanpa dibumbui dan dibalut dengan norma, moral dan agama.
Selama materi KIE tentang HIV/AIDS dibalut dengan norma, moral dan agama, maka selama itu pula masyarakat tidak mengetahui cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang akurat.
Jika hal di atas yang terjadi, maka insiden infeksi HIV baru akan terus terjadi. Orang-orang yang tertular HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual di dalam atau di luar nikah yang merupakan silent disaster (bencana terselubung) bagaikan 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS.' <>
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022. (Kontak via e-mail: syaifulwh@gmail.com).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI