Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Remaja Kota Bandung Sebarkan Edukasi HIV/AIDS Tanpa Mitos?

27 Oktober 2022   00:07 Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:28 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: stateofmind.it)

Selama ini materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) HIV/AIDS selalu dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama yang berujung pada mitos

"Sis (Kepala Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi-pen) menyebut, saat ini yang menjadi permasalahan dalam isu HIV/AIDS adalah stigma diskriminasi di masyarakat. Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang belum memahami HIV/AIDS secara komprehensif." Ini ada dalam berita "Remaja Kota Bandung Siap Sebarkan Edukasi Komprehensif HIV/AIDS" di bandung.go.id (25/10-2022).

Selama materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang HIV/AIDS dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama, maka slama itu pula masyarakat tidakan akan memahami cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang konkret.

Misalnya, menyebut penularan HIV/AIDS karena 'seks bebas.' Ini menyesatkan karena kalau 'seks bebas' artinya zina, maka:

Pertama, penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (seks bebas), tapi kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu laki-laki atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom (lihat matriks sifat dan kondisi hubungan seksual).

Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Kedua, jika disebut zina penyebab HIV/AIDS, maka semua orang yang pernah dan sering zina, termasuk pasangan suami-istri yang hamil duluan, sudah mengidap HIV/AIDS.

Faktanya: Tidak!

Maka, mengaitkan zina atau seks bebas dengan penularan HIV/AIDS adalah salah kaprah yang akhirnya menyesatkan masyarakat.

Masyarakat tidak akan pernah memahami cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS secara komprehensif selama materi HIV/AIDS melalui KIE dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun