Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memenuhi Kebutuhan Dasar Anak dan Balita di Masa Transisi

1 Juli 2022   19:47 Diperbarui: 2 Juli 2022   03:00 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: promkes.kemkes.go.id)

Itulah sebabnya mengapa penting bagi orang tua untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai perkembangan sosial emosional anak khususnya di masa transisi pasca pandemi saat ini. Yang perlu diingat, seperti dikatakan oleh Dr Bernie,  gangguan perkembangan emosi dan sosial anak bisa mempengaruhi masalah kesehatan di masa dewasa, seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular.

Ketika memasuki masa transisi orang tua dan anak-anak mulai mempunyai rutinitas baru yang juga membuat mereka lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sosial sehingga perlu ada upaya adaptif. Untuk itulah keluarga diharapkan bisa memberikan respon yang baik terhadap perubahan yang dihadapi anak dan orang tua. Maka, diperlukan penguatan fungsi-fungsi keluarga untuk  menghadapi situasi yang tidak diinginkan di masa transisi.

Ilustrasi. (Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Ilustrasi. (Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Pengalaman seorang ibu yang inspiratif yaitu Founder Joyful Parenting 101, Cici Desri, menunjukkan proses adaptasi di masa transisi tidak selalu berjalan dengan mudah, mulai dari kekagetan Si Kecil yang bertemu dengan banyak orang baru, beraktivitas dan berinteraksi dengan banyak orang membuat Si kecil kadang juga menjadi frustasi. Menurut Cici,, sebagai orangtua ia dan suaminya mendorong S Kecil untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara verbal sehingga mereka dapat mengetahui apa yang dirasakan Si Kecil secara emosional.

Maka, penguatan fungsi-fungsi keluarga jadi penting karena, seperti dikatakan oleh Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr  Irma Ardiana, MAPS, dalam webinar bahwa gaya pengasuhan memengaruhi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.

Gaya pengasuhan sendiri menekankan pengasuhan bersama dengan mengedepankan aspek-aspek komunikasi, negosiasi, kompromi, dan pendekatan inklusif untuk pengambilan keputusan dan pembagian peran dalam keluarga. "Pengasuhan bersama antara ayah dan ibu menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka," ujar dr Irma.


Dalam kaitan itulah peran orang tua yang tepat dalam memberikan dorongan, dukungan, nutrisi, dan akses ke aktivitas untuk membantu anak memenuhi milestone aspek perkembangan yang merupakan hal yang penting.

Salah satu kondisi yang bisa terjadi di masa pembatasan Covid-19 adalah stunting (pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan pertambahan usia). Apalagi anak di masa pembatasan ada pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), maka. "Jadi sangat penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan psiko-sosial sejak janin sampai dengan anak usia 23 bulan," kata dr Irma mengingatkan orang tua.

Di masa pembatasan anak-anak akan menghadapi beberapa persoalan, seperti gizi dan nutrisi serta imunisasi dasar. Bicara gizi jadi bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi bagi anak dan balita. Selain itu juga akte lahir dan pendidikan dasar. Ini disebut dr Irma sebagai salah satu indikator untuk melihat sepak-terjang keluarga dan mengasuh anak.

Tapi, yang perlu diingat adalah akte lahir. imuniasi dasar dan pendidikan dasar merupakan hak universal sehingga jika ada anak yang tidak mendapatkan akte lahir, imuniasi dasar dan pendikan dasar, maka persoalan bukan pada orang tua tapi pada negara, dalam hal ini pemerintah.

Pembatasan membuat orang tua tidak bisa membawa bayi, anak atau balita ke Posyandu dan Puskesmas. Sementara itu Posyandu juga tutup karena menghindari kerumunan. Begitu juga dengan gizi dan nutrisi pembatasan membuat penghasilan orang tua berkurang, walaupun pun ada Bansos tapi tidak merata dan tidak pula mencukupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun