Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

12 Suami di Kabupaten Ciamis Tularkan HIV/AIDS kepada Istrinya

18 November 2020   19:27 Diperbarui: 18 November 2020   19:41 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pita merah tanda peduli HIV/AIDS (Sumber: voaindonesia.com)

"12 Bayi di Ciamis Terpapar HIV/AIDS dari Ibunya, 9 Meninggal." Ini judul berita di radartasikmalaya.com, 18/11-2020.

Sepintas judul berita ini biasa saja, tapi kalau dicermati judul ini justru menohok perempuan yaitu ibu dari 12 bayi yang terpapar HIV/AIDS. Ada pesan kuat ibu-ibu itulah yang bersalah. Ini mendorong stigma (cap buruk) yang bisa berujung diskriminasi (perlakuan berbeda) dan pengucilan terhadap ibu-ibu tersebut.

Data Dinas Kesehatan Ciamis, Jawa Barat, menunjukkan dari tahun 2001-2020 jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS sebanyak 562. Dalam kurun tahun 2014- Juni 2020 ada 18 ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS.

Judul ini sensasional dan tidak menunjukkan realitas sosial terkait dengan epidemi HIV/AIDS. Ibu-ibu itu tertular HIV/AIDS dari suaminya. Ibu-ibu itu pun tidak menyadari kalau mereka sudah tertular HIV/AIDS karena tidak ada gejala-gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri yang khas pada fisik dan keluhan kesehatan.

1. Suami Ibu Hamil Tolak Tes HIV

Akibatnya, ketika mereka melahirkan ada risiko penularan kepada bayi yang mereka lahirkan secara vertikal terutama pada saat persalinan dan menyusui dengan air susi ibu (ASI).

Judul yang bisa memberikan gambaran riil kepada masyarakat terkait dengan kasus 12 bayi yang disebut terpapar HIV/AIDS dari ibunya adalah: "12 Suami di Ciamis Tularkan HIV/AIDS ke Istrinya". Judul ini memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat bahwa persoalan ada pada suami bukan pada istri.

Secara medis risiko penularan HIV/AIDS dari ibu-ke-bayi yang dikandung bisa ditekan sampai nol persen jika infeksi HIV/AIDS pada ibu-ibu itu terdeteksi di awal-awal kehamilan. Celakanya, tidak ada program yang komprehensif untuk mendeteksi HIV/AIDS pada ibu hamil.

Memang, ada anjuran agar ibu hamil menjalani tes HIV. Tapi, bisa saja ada yang menolak atau ibu-ibu yang tidak memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan pemerintah sehingga anjuran tes HIV tidak diberlakukan.

Disebutkan dalam berita: Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Ciamis menggelar promosi bulan tes HIV pada ibu hamil dari 18 November-18 Desember 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun