Terkait dengan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga, menurut Rosniaty: "Hal itu terjadi karena pengetahuan dan pelayanan terkait pencegahan HIV tidak pernah sampai ke ibu rumah tangga." Â
Sehebat apa pun pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS:
(a). Apakah seorang ibu rumah tangga bisa bertanya kepada suami tentang perilaku seksual suami di luar rumah?
(b). Jika seorang ibu rumah tangga mengetahui perilaku seksual suami yang berisiko tertular HIV/AIDS di luar rumah, apakah ibu rumah tangga itu bisa meminta suaminya memakai kondom setiap kali mereka melakukan hubungan seksual?
Sangat jelas Rosniaty mengabaikan dua fakta di atas. Itu artinya sasaran sosialisasi terkait dengan pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga bukan ibu-ibu rumah tangga tapi para suami (baca: laki-laki dewasa).
Rosniaty lagi-lagi menutup mata terhadap praktek pelacuran dengan berbagai modus transaksi seks bahkan lewat media sosial yang melibatkan laki-laki dewasa yang sebagaian di antaranya justru mempunyai istri.
Yang perlu dilakukan sekarang adalah penanggulangan di hulu yaitu menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa dengan intervensi agar laki-laki selalu memakai kondom jika seks dengan PSK.
Tanpa ada intervensi maka jumlah kasus baru HIV akan terus bertambah yang pada gilirannya meningkatkan jumlah kasus HIV di masyarakat karena laki-laki yang tertular HIV jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah. *