Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS pada IRT Akibat Ulah Suami Bukan Salah Perempuan

30 April 2019   08:45 Diperbarui: 30 April 2019   17:38 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: curejoy.com)

Direktur Eksekutif Yayasan Swadaya Mitra Bangsa (Yasmib) Rosniaty Azis mengatakan ibu rumah tangga rentan terkena HIV sehingga perlu sosialisasi yang intens dan terpadu. Ini lead pada berita "Minim Sosialisasi, Ibu Rumah Tangga Rentan Terkena HIV-AIDS" di  republika.co.id (29/4-2019).

Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 28/2-2019 menyebutkan kasus AIDS pada ibu rumah tangga yang dilaporkan dari tahun 1987 sd. 31 Desember 2018 mencapai 16.405. Angka ini merupakan bagian dari 441.347 kasus HIV/AIDS di Indonesia pada kurun waktu yang sama.

Pernyataan Rosniaty itu jelas mengabaikan fakta terkait dengan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga, yaitu:

Pertama, ibu rumah tangga (baca: istri) tidak bisa, bahkan tidak punya hak, untuk bertanya soal perilaku seksual suami di luar rumah;

Kedua, biar pun seorang istri mengetahui perilaku seksual suami di luar rumah yang berisiko adalah hal yang mustahil meminta suaminya memakai kondom ketika sanggama;

Ketiga, survei Kemenkes RI akhir tahun 2012 menunjukkan ada 6,7 laki-laki yang jadi pelanggan pekerja seks komersial (PSK) di beberapa kota di Indonesia, 4,9 juta di antaranya beristri (bali.antaranews.com, 9/4-2013).

Seorang istri guru agama di sebuah kota di Sumut, misalnya, tertular HIV/AIDS dari suaminya ketika suaminya menikah lagi. Istri kedua guru agama itu mengidap HIV/AIDS sehingga guru agama tertular HIV yang selanjutnya menularkan HIV ke istri pertama.

[Baca juga: Guru Agama Ini Kebingungan Anak Keduanya Lahir dengan AIDS]

Maka, pernyataan Rosniaty Azis yang 'menyalahkan' perempuan, dalam hal ini ibu rumah tangga, tertular HIV karena tidak memahami HIV/AIDS menjungkirbalikkan akal sehat.

Persoalan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga bukan (karena kesalahan) ibu rumah tangga, tapi karena perilaku suami mereka dan kondisi sosial yang mengekang hak perempuan dalam hal kesehatan reproduksi dengan berbagai alasan, seperti keyakinan dan partiarki.

Terkait dengan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga, menurut Rosniaty: "Hal itu terjadi karena pengetahuan dan pelayanan terkait pencegahan HIV tidak pernah sampai ke ibu rumah tangga."  

Sehebat apa pun pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS:

(a). Apakah seorang ibu rumah tangga bisa bertanya kepada suami tentang perilaku seksual suami di luar rumah?

(b). Jika seorang ibu rumah tangga mengetahui perilaku seksual suami yang berisiko tertular HIV/AIDS di luar rumah, apakah ibu rumah tangga itu bisa meminta suaminya memakai kondom setiap kali mereka melakukan hubungan seksual?

Sangat jelas Rosniaty mengabaikan dua fakta di atas. Itu artinya sasaran sosialisasi terkait dengan pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga bukan ibu-ibu rumah tangga tapi para suami (baca: laki-laki dewasa).

Rosniaty lagi-lagi menutup mata terhadap praktek pelacuran dengan berbagai modus transaksi seks bahkan lewat media sosial yang melibatkan laki-laki dewasa yang sebagaian di antaranya justru mempunyai istri.

Yang perlu dilakukan sekarang adalah penanggulangan di hulu yaitu menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa dengan intervensi agar laki-laki selalu memakai kondom jika seks dengan PSK.

Tanpa ada intervensi maka jumlah kasus baru HIV akan terus bertambah yang pada gilirannya meningkatkan jumlah kasus HIV di masyarakat karena laki-laki yang tertular HIV jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun