Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selamatkan Anak-anak dari Stunting untuk Masa Depan Bangsa

1 Februari 2019   09:30 Diperbarui: 1 Februari 2019   10:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Ketiga, pendekatan yang ramah terhadap anak. Orang tua diharapkan tidak memaksa anak, terutama dalam hal makan. Cari cara yang baik dengan meminta nasihat ke dokter.

Maka, seperti yang dilakukan oleh Ayu yaitu membujuk anak makan dengan 'imbalan' gadget dinilai tidak baik. Maka,yang perlu adalah langkah-langkah pesuasif dengan panduan menu dan cara makan yang diberikan dokter.

Keempat, cari solusi dari ahli bukan dari komunitas atau Internet. Soalnya, informasi di Internet tidak selamanya akurat.

[Baca juga: "D]anone Blogger Academy" Melanjutkan Tradisi]

Kelima,  dukungan dari keluarga. Selain orang tua, anggota keluarga, teman, sahabat, dll. juga diharapkan memberikan dukungan agar orang tua bisa mengatasi kesulitan makan pada anak.

Kurang gizi dan malanutrisi tidak selamanya terkait dengan kemiskinan karena di kalangan menengah atas pun ada kasus stunting. Maka, sangat diharapkan pemerintah di daerah, terutama pemerintah kabupaten dan kota, aktif dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Posyandu dan Puskesmas pun diharapkan tidak lagi sekedar tukang catat tinggi badan dan berat badan bayi dan anak-anak yang rutin setiap bulan. Diharapkan ada analisis dan diagnosis terhadap data tinggi badan dan berat badan  sehingga ada pegangan orang tua untuk membesarkan anak-anaknya dengan baik.

Jika kita tidak bisa beranjak dari lima besar jumlah stunting dunia, maka negeri ini tidak akan bisa melangkah mendekati negara-negara maju, bahkan di lingkungan ASEAN. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun