Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS, Tertular atau Tidak Bukan Melihat Gejala tapi Perilaku Seksual

23 Januari 2019   08:35 Diperbarui: 23 Januari 2019   08:56 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: healthfeedz.com)

Dari judul-judul berita tsb. saja sudah terjadi misleading (menyesatkan). Tidak mungkin masyarakat menangkap fakta dari berita-berita yang dikemas dengan balutan informasi yang tidak akurat. Berita kian ngawur jika dibalut dengan moral dan ditulis dengan memakai ukuran 'moralitas' wartawan. Yang muncul adalah mitos (anggapan yang salah).

Buku
Buku
Kuncinya adalah: Apakah saya pernah melakukan kegiatan berisiko (tertular HIV-pen.)? Kalau jawabannya "YA" maka sebaiknya Anda memikirkan untuk melakukan tes HIV secara sukarela (Kapan Anda Harus Tes HIV?, Syaiful W Harahap, InfoKespro, Jakarta 2002, hlm 97).

PSK Tidak Langsung

Padahal, tanpa memperhatikan gejala seseorang bisa menimbang-nimbang apakah perilaku yang pernah dilakukannya berisiko tertular HIV biar pun sama sekali sampai belasan tahun tidak ada gejala. Ini kunci untuk mengukur diri apakah berisiko tertular HIV/AIDS, dalam hal ini berdasarkan perilaku seksual, yaitu:

(1). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dengan perempuan yang berganti-ganti, di dalam nikah (kawin-cerai) dan di luar nikah (zina, selingkuh, dll.) di wilayah tempat tinggal, di luar wilayah tempat tinggal, dan di luar negeri.

(2). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, di dalam nikah (kawin-cerai) dan di luar nikah (zina, selingkuh, dll.) di wilayah tempat tinggal, di luar wilayah tempat tinggal, dan di luar negeri.

(3). Laki-laki dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, yaitu pekerja seks komersial (PSK) langsung atau PSK tidak langsung di wilayah tempat tinggal, di luar wilayah tempat tinggal, dan di luar negeri.

Yang dimaksud dengan:

(a). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

[Baca juga: Tertular HIV karena Termakan Mitos "Cewek Bukan PSK"]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun