Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah HIV/AIDS Bukan Jauhi Virus, tapi Jangan Lakukan Perilaku Berisiko

26 Desember 2018   07:08 Diperbarui: 26 Desember 2018   11:09 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: truvada.com)

HIV/AIDS: Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya. Ini judul berita di tribunnew.com (1/12-2018) yang bersumber dari "KOMPAS TV".

Judul ini sering disampaikan oleh berbagai kalangan mulai dari pejabat, pakar, tokoh sampai aktivis AIDS.

Pertanyaan seperti judul berita ini benar-benar menjungkirbalikkan akal sehat. (Virus) HIV ada di dalam tubuh orang-orang yang mengidap HIV/AIDS yaitu (yang bisa ditularkan) pada cairan darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

Adalah hal yang mustahil menjauhi virus (HIV) yang ada di dalam tubuh pengidap HIV/AIDS. Bagaimana mungkin bisa menjauhi virus yang ada di dalam tubuh seorang pengidap HIV/AIDS tanpa menjauh dari orang tsb.

Ada lagi pernyataan yang juga tidak masuk akal yaitu: penularan HIV/AIDS bisa terjadi jika terjadi pertukaran cairan tubuh (dalam hal ini yang mengandung HIV).

Bagaimana cara saling bertukar darah?

Bagaimana cara saling bertukar air mani?

Bagaimana cara saling bertukar cairan vagina?

Bagaimana cara saling bertukar ASI?

Kalangan yang paham HIV/AIDS boleh-boleh saja memakai terminologi-terminologi yang bersifat ilmiah, tapi hal itu tidak layak disampaikan ke publik melalui sarana publik, seperti media massa, media online, ceramah, dll. karena akan membingungkan.

[Baca juga: Brosur HIV/AIDS: Berisi Materi yang Menyesatkan dan Membiarkan Remaja Berjalan dengan Pikirannya yang Terkontaminasi Moral]

Tidaklah mudah memahami 'pertukaran cairan tubuh' sebagai media penularan HIV, tapi jika dideskripsikan dengan bahasa baku akan mudah dipahami.

Terkait dengan penularan HIV/AIDS hanya bisa terjadi melalui cara-cara yang sangat khas, yaitu: dari pengidap HIV/AIDS ke orang lain dengan media darah, air mani, cairan vagina dan ASI.

Ada beberapa kegiatan atau perilaku yang berisiko tertular HIV, yaitu:

(1). Penularan HIV melalui darah terjadi jika darah yang mengandung HIV ditransfusikan ke orang lain atau terpapar ke bagian-bagian tubuh yang ada luka-luka.

(2). Penularan HIV melalui darah terjadi jika sejumlah penyalahguna narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) menyuntikkan narkoba dengan memakai jarum suntik yang dipakai bersama-sama dengan bergantian. Penularan bisa terjadi kalau salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS maka darah yang mengandung HIV akan masuk ke jarum yang selanjutnya dipakai yang lain sehingga darah yang mengandung HIV masuk ke tubuhnya bersama narkoba ketika disuntikkan.

(3). Penularan HIV melalui air mani dan cairan vagina terjadi jika yang mengidap HIV/AIDS melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal, dan seks oral) dengan orang lain dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom pada hubungan seksual di dalam dan di luar nikah.

(4). Penularan HIV melalui ASI bisa terjadi jika menyusu kepada perempuan yang mengidap HIV/AIDS.

Sedangkan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS, al.:

(a). Pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di dalam dan di luar, dengan pasangan yang berganti-ganti karena ada kemungkinan salah satu dari pasangan itu mengidap HIV/ADS,

(b). Pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) langsung dan PSK tidak langsung,

- PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

- PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

(c). Menerima transfusi darah yang tidak diskirining HIV,

(d). Memakai jarum suntik secara bersama-sama dengan bergantian, terutama pada penyalahguna narkoba, dan=

(e). Menyusu kepada perempuan yang mengidap HIV/AIDS.

Maka, yang perlu dilakukan bukan menjauhi virus (HIV) karena virus ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan ada di dalam tubuh orang-orang yang mengidap HIV/AIDS tapi menghindari kegiatan-kegiatan  atau perilaku yang bisa jadi media penularan HIV.

Sudah saatnya informasi tentang HIV/AIDS disampaikan dengan data dan fakta yang bertumpu pada fakta medis agar tidak membingungkan sehingga masyarakat paham dan bisa melindungi diri agar tidak tertular HIV. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun