Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Indonesia, UNAIDS Hanya Bicara di Hilir

2 Desember 2018   04:56 Diperbarui: 2 Desember 2018   05:00 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, tidak tepat mengaitkan jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS dengan jumlah Odha yang mengakses pengobatan. Karena tidak semua orang yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS otomatis meminum obat antiretroviral (ARV). Sesuai anjuran pengidap HIV/AIDS minum obat ARV ketika hasil tes CD4 di bawah 350.

Kedua, estimasi jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 630.000 terdiri atas infeksi HIV dan kasus AIDS. Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, 1/10-2018, jumlah kasus AIDS di Indonesia dari tahun 1987 sd. 30 Juni 2018 adalah 108.829 dengan 15.855 kematian.

Ketiga, itu artinya pengidap AIDS di Indonesia berjumlah 92.974. Tentu saja tidak semua dengan kondisi CD4 di bawah 350. Disebutkan dalam berita yang mengakses obat 96.298.

Keempat, layanan fasilitas kesehatan yang menyediakan pengobatan dan obat ARV di beberapa daerah sangat jauh dari tempat tinggal mereka sehingga jadi alasan tidak pergi ke fasilitas kesehatan.

Maka, yang diperlukan sekarang adalah langkah konkret untuk menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, jumlah infeksi baru terutama pada laki-laki melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK). Tanpa program ini, maka insiden infeksi HIV akan terus terjadi.

Laki-laki yang tertular HIV akan jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat tanpa mereka sadari karena tidak ada tanda-tanda yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan. Itu artinya penyebaran HIV jadi 'bom waktu' yang kelak akan bermuara pada 'ledakan AIDS'. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun