Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyimpangan Seksual Jargon Moral yang Tidak Netral

27 Maret 2011   03:29 Diperbarui: 14 Februari 2024   14:55 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: whyislam.org)

Ada yang memandang homoseksualitas sebagai penyakit sehingga perlu 'diobati', tapi studi-studi belakangan ini menunjukkan homoseksualias merupakan bagian dari orientasi seksual yang dipahami sebagai cara sebagian orang memandang seksualitas.

Celakanya, orientasi seksual antara, seperti biseksualitas dan LSL tidak dikaitkan dengan 'penyakit'. Penyimpangan diartikan sebagai perilaku seks di luar kaidah-kaidah norma, moral dan agama.

Tentu saja hujatan hanya kepada pelaku yang diketahui, sedangkan pelaku yang tidak diketahui tetap aman berlindung di balik kemunafikannya. Penyimpangan seks merupakan jargon yang sangat sarat dengan moral.

Akan lebih netral kalau dipakai kata deviasi. Maknanya tetap merupakan 'penyimpangan' dari norma terkait seks. Heteroseksualitas merupakan orientasi seks dengan ketertarikan terhadap lawan jenis yang berbeda, yaitu antara laki-laki dan perempuan dan sebaliknya. Heteroseksual adalah orientasi yang banyak dianut masyarakat sehingga dianggap normal. Heteroseksual juga dikaitkan dengan fungsi reproduksi perempuan untuk menersukan keturunan.

Tapi, perlu diingat jika penyimpangan dikaitkan dengan statistik akan menimbulkan penafsiran yang tidak objektif. Artinya, karena yang paling banyak heteroseks maka homoseksual dianggap sebagai penyimpangan. "Itu (statistik-pen.) bisa menyesatkan," kata (alm) Sartono Mukadis, psikolog di Jakarta. Sartono memberikan gambaran: jika di satu instansi atau institusi 99,99 persen pegawai atau karyawannya korupsi, maka korupsi pun dianggap sebagai hal yang normal.

Jadi, pegawai atau karyawan yang berjumlah 0,01 persen tidak normal karena tidak korupsi. Jembatan HIV Orientasi seksual adalah pandangan yang didasari pikiran, perhatian, hasrat, serta kecenderungan seks secara emosional, dan romantisme pada diri seseorang.


Di tataran sosial ada orientasi seksual yang terlihat (heteroseksual dan transgender/waria) dan tidak terlihat (homoseksualitas: laki-laki gay dan perempuan lesbian, biseksualitas).

Homoseksualitas merupakan erotisme cinta sesama jenis yang dikenal di kalangan komunitas tertentu.

Lesbian merupakan istilah yang diberikan lepada perempuan dengan orientasi seksual dengan romantisme cinta kepada perempuan. Di kalangan lesbian dikenal ada yang menempatkan dirinya dengan melalui sifat-sifat yang maskulin (butch) atau terlihat seperti 'tomboy'. Ada pula yang menunjukkan ciri-ciri yang feminin (femme).

Dalam berpasangan mereka menepatkan diri sebagaimana layaknya pasangan berupa stereotip sebagai 'laki-laki' dan 'perempuan'.

Transgender merupakan istilah yang diberikan lepada laki-laki yang menunjukkan ciri-ciri dan romantisme perempuan pada dirinya yang berlawanan dengan jenis kelamin yang mereka bawa sejak lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun