Mohon tunggu...
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

AKUN RESMI yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk menyampaikan informasi/ artikel terkait program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Untuk pengaduan atau pertanyaan bisa menghubungi Care Center 165 atau mention di media sosial official kami baik di Instagram, Facebook atau Twitter. Bisa juga langsung menghubungi PANDAWA melalui nomor 0811 8 165 165

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASN di Baubau Ini Bangga dengan Kecepatan Akses JKN

22 April 2024   08:42 Diperbarui: 22 April 2024   08:48 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi BPJS Kesehatan

Baubau -- Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Baubau, Junaidin (49) bangga akan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ketika membawa salah seorang anaknya berobat di Puskesmas Wajo, Kota Baubau.

"Waktu itu saya dan istri langsung bawa anak kami berobat ke Puskesmas Wajo karena diare beberapa hari dan kondisinya nampak mulai lemas," kata Junaidin.

Menurut dia, saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Wajo, ternyata demam yang dialami oleh anaknya mengalami dehidrasi yang cukup parah sehingga diperlukan observasi lanjutan melalui rawat inap.

"Kalau anak-anak kekurangan cairan seperti yang dialami anak saya pasti akan disarankan untuk mendapat perawatan di rawat inap supaya dapat diketahui dan dikontrol dengan baik kondisi kesehatan anak saya. Pelayanan di IGD saat itu sangat cepat dan petugas medis juga sangat sigap," tambahnya.

Disamping itu, Junaidi juga merasakan kemudahan layanan administrasi dari Program JKN, dengan cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), penjaminan langsung didapatkan. Dari pendaftaran hingga pemeriksaan dan perawatan, semuanya berjalan lancar dan baik.


"Waktu itu saya hanya minta tunjukkan NIK anak saya yang ada di Kartu Keluarga, info dari petugasnya NIK saja sudah cukup. Awalnya saya kaget, memangnya sudah bisa hanya nomornya saja, ternyata memang sudah seperti itu sekarang pelayanannya. Tidak ribet lagi dengan kartu fisik, apalagi foto kopi berkas. Semua serba online," terang Junaidi.

Terdaftar sebagai peserta JKN dari Pekerja Penerima Upah (PPU) ASN, Junaidi mendapat kesan positif dalam mengakses pelayanan kesehatan. Diakui Junaidi segala proses ini masih terus berkembang, sehingga jika ada kekurangan masih dapat dimaklumi.

"Kebetulan beberapa tahun yang lalu kami pernah ada pengalaman membayar obat padahal kami sudah punya kartu ASKES pada jaman itu, karena tidak adanya informasi bagaimana dan apa yang harus kami lakukan kalau terjadi hal begitu yah akhirnya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik, dan sama sekali tidak ada biaya seperpun yang kami keluarkan. Semuanya gratis berkas JKN ini," lanjut Junaidi.

Bagi Junaidi, mengantarkan sang anak berobat di puskesmas bukanlah hal baru. Namun demikian, dia merasakan perubahan yang positif dalam hal pelayanan kepada peserta JKN. Pelayanan dari petugas medis dalam memberikan perawatan dengan baik serta memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang kondisi sang anak turut diapresiasi olehnya.

"Yang saya lihat sekarang ini tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien umum dan pasien JKN. Kami merasa dihargai sebagai pasien dan diberikan perawatan medis yang sama dengan pasien lainnya, apalagi ternyata pada waktu itu hampir semua pasien yang dirawat inap justru menggunakan manfaat dari Program JKN," ungkapnya.

Junaidi menganggap ini menjadi bukti nyata bahwa program JKN memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dengan memastikan adanya jaminan kesehatan yang adil dan tanpa membedakan status ekonomi mereka.

"Sekarang semua orang pasti sudah terdaftar sebagai peserta JKN, barangkali masih ada satu atau dua orang saja yang belum jadi peserta entah karena memang tidak mampu bayar iurannya, atau karena memang tidak mau. Tapi saya rasa malah akan rugi orang kalau tidak punya JKN ini, karena yang namanya sakit itu tidak bis akita prediksi kapan datangnya. Ditambah lagi biaya berobat sekarang ini semakin mahal, makanya itu pentingnya kita terdaftar sebagai peserta JKN," bebernya. (AN/an)Berita Baubau: ASN Bangga dengan Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan JKN

Baubau, Jamkesnews -- Suatu kebanggaan dirasakan oleh Junaidin (49), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Baubau, ketika mengalami kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan layanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pengalaman itu terjadi ketika ia membawa salah satu anaknya yang sedang sakit di Puskesmas Wajo, Kota Baubau.

"Ketika itu, istri dan saya langsung membawa anak kami yang sedang mengalami diare parah ke Puskesmas Wajo karena mulai menunjukkan gejala lemas," ujar Junaidin.

Setelah diperiksa oleh dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Wajo, ternyata anaknya mengalami dehidrasi yang serius akibat demam. Hal ini memerlukan observasi lebih lanjut dan perawatan rawat inap.

"Ketika anak mengalami kekurangan cairan seperti yang dialami anak saya, kami selalu disarankan untuk perawatan rawat inap agar kondisi kesehatannya dapat terkontrol dengan baik. Pelayanan di IGD sangat cepat dan responsif," tambahnya.

Tidak hanya itu, Junaidin juga menemukan kemudahan dalam administrasi Program JKN. Dengan hanya menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), proses penjaminan langsung dapat dilakukan. Dari pendaftaran hingga perawatan, semuanya berjalan lancar.

"Saat itu, saya hanya perlu menunjukkan NIK anak saya yang tercatat dalam Kartu Keluarga. Petugas hanya membutuhkan informasi NIK, tanpa ribet dengan kartu fisik atau berkas. Semuanya sudah terintegrasi secara online," jelas Junaidin.

Sebagai peserta JKN dari Pekerja Penerima Upah (PPU) ASN, Junaidin memberikan kesan positif atas akses pelayanan kesehatannya. Meskipun mengakui bahwa program ini terus berkembang, ia menganggapnya sebagai langkah positif.

Beberapa tahun lalu, Junaidin pernah mengalami kesulitan dalam membayar obat meskipun sudah memiliki kartu ASKES. Namun, sekarang semua pelayanan gratis.

Bagi Junaidin, membawa anak berobat ke puskesmas bukanlah hal baru, namun ia merasakan perubahan positif dalam pelayanan kepada peserta JKN. Pelayanan medis yang baik dan tanpa diskriminasi serta informasi yang jelas tentang kondisi anaknya diapresiasi.

"Perlakuan terhadap pasien umum dan pasien JKN tidak berbeda. Kami merasa dihargai dan mendapatkan perawatan yang sama. Bahkan, kebanyakan pasien yang dirawat inap saat itu adalah peserta JKN," ungkapnya.

Junaidin melihat ini sebagai bukti bahwa program JKN memberikan manfaat yang signifikan, memastikan adanya jaminan kesehatan yang adil tanpa memandang status ekonomi.

"Sekarang hampir semua orang sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Mungkin masih ada yang belum bergabung karena alasan tertentu, tapi saya rasa itu adalah kerugian. Kita tidak pernah tahu kapan sakit datang, apalagi biaya berobat semakin tinggi. Jadi, menjadi peserta JKN sangat penting," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun