Dari Balikpapan, Bapak Ch. Helmi menceritakan pengalamannya menggunakan Kartu BPJS Kesehatan. Sebagai penerima penisunan perusahaan minyak di Indonesia, ia telah mendapatkan perlindungan dari asuransi kesehatan swasta. Namun penjaminan asuransi swasta tersebut memiliki batasan-batasan frekuensi dan biaya, sehingga ia dan keluarganya segera mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Awalnya Bapak Helmi sempat ragu menggunakan Kartu BPJS Kesehatan untuk berobat. Namun setelah menjalani rawat inap kareta diabetes dan stroke pada Februari 2015 silam, ia pun mengakui pelayanan BPJS Kesehatan yang diterima cukup memuaskan dan tidak bertele-tele.
“Istri saya dulu juga sempat mengalami kelainan tulang belakang, sehingga harus dioperasi. Operasi tulang belakang sangat rumit dan butuh biaya besar. Padahal jika dibandingkan dengan iuran yang kami bayar—hanya Rp 59.500,- per bulan—maka pelayanan yang kami dapatkan jauh lebih besar. Semoga sukses selalu dan bisa memberikan manfaat besar bagi yang membutuhkannya,” ucap Bapak Helmi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI