Mohon tunggu...
Inessia Melinda
Inessia Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - a Psychology student

Find out what you looking for

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Celebrity Worship pada Penggemar K-Pop

6 April 2022   10:46 Diperbarui: 6 April 2022   11:26 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan BTS? BTS merupakan salah satu idol group yang berasal dari Negara Korea terdiri dari 7 orang personil memiliki banyak penggemar mulai dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa di berbagai Negara. Dan kemarin pun BTS baru saja menghadiri acara Grammy Awards 2022 yang sempat hangat diperbincangkan. Jumlah penggemarnya pun tak main-main sudah mencapai sebesar 90 Juta penggemar di seluruh dunia menurut Fresherlive.com tahun 2021. Terlebih lagi, Indonesia merupakan salah satu penggemar terbesar terhadap BTS. Hal ini juga bisa dilihat dari fenomena BTS Meal  pada salah satu gerai makanan cepat saji yang ada di Indonesia pada tahun 2021 selama beberapa hari yang diramaikan oleh para penggemar yang biasa disebut sebagai ARMY. 

Melihat dari adanya fenomena Budaya K-pop tersebut,  tidak bisa diragukan lagi eksistensinya bahkan sulit untuk dihilangkan karena sudah sejak lama merambah ke berbagai penjuru di dunia termasuk juga di Indonesia. Budaya K-Pop ini bukan suatu hal yang baru dikarenakan seperti yang kita ketahui bahwa budaya ini sudah sejak lama masuk ke Indonesia dan bahkan bukan hanya K-Pop saja melainkan juga Drama Korea awal tahun 2000-an yang menampilkan series Drama melalui Televisi Indonesia. 

Menurut McCutcheon, penggemar memiliki sifat yang mirip dengan sifat kecanduan dimana semakin tinggi tingkat kecanduan seseorang terhadap selebriti, semakin tinggi tingkat pemujaan seseorang dan berpengaruh pada semakin tingginya pula tingkat keterlibatannya dengan sosok idola (celebrity involvement). Terdapat pernyataan yang juga dikemukakan oleh Erikson (Feist & Feist, 2014) bahwa pada kategori usia dewasa awal mulai mengalami psikososial, yaitu intimasi vs isolasi karena adanya perasaan tergila-gila yang kemudian individu akan memiliki kemampuan untuk berbagi rasa percaya yang timbal balik dan melibatkan pengorbanan, kompromi, dan komitmen dalam hubungan dua orang yang setara. Saking tergila-gilanya, ada penggemar yang sampai menguntit idolanya atau melakukan berbagai cara untuk bisa dekat dengan idolanya dengan mengulik berbagai informasi yang bersifat privasi dan pribadi. Rasa terobsesi penggemar dapat dikatakan sebagai Celebrity Worship yang merupakan kondisi dimana adanya perasaan terobsesi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi selebriti sehingga menyebabkan hubungan penggemar dengan selebriti bersifat satu arah.

Celebrity Worship dibagi tiga tahapan, yaitu

  1. Hiburan Sosial,yang dimana tipe ini memiliki ciri perilaku untuk ketertarikannya mendapatkan informasi lebih banyak mengenai idolanya yang dapat dilihat di berbagai sosial media. Kemudian juga penggemar sering membicarakan idolanya kepada teman-temannya dan bahkan saling bertukar informasi terhadap idolanya mulai dari lagu, film, album dan masih banyak lagi.
  2. Perasaan Pribadi yang Intens, yang dimana tipe ini mencirikan perilaku yang memiliki empati khususnya terhadap idolanya sendiri ketika sedang mengalami kecelakaan akan cenderung ikut merasakan kesedihan. Kemudian ada juga imitasi yang dimana penggemar akan meniru segala apapun yang dilakukan oleh idolanya mulai dari gaya rambut hingga gaya pakaian.
  3. Patologis, yang dimana tipe ini mencirikan perilaku fantasi yang tidak terkontrol yang menganggap idolanya adalah pacarnya atau suaminya. Kemudian juga sangat obsesif karena menganggap idolanya tidak bisa direbut oleh siapapun. Dan penggermar juga menjadi histeris ketika mendengar nama idolanya.

Lalu, Apakah faktor yang menyebabkan seseorang memiliki sifat tersebut?

Menurut McCutcheon dkk dalam Kusuma, 2014, faktor yang menyebabkan Celebrity Worship adalah sebagai berikut.

  • Usia, setiap individu berada pada tahap perkembangannya yang memengaruhinya dalam mencari identitas diri
  • Keterampilan sosial, keterampilan sosial yang cenderung buruk akan dikompensi atas hubungan sosial yang nyata
  • Jenis Kelamin, selebriti perempuan cenderung menggemari laki-laki dan begitupun sebaliknya.

Dampak Celebrity Worship, Negatif atau Positif?

Balik lagi, hal ini bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif.

Dampak positif yang muncul diantaranya yaitu sebagai inspirasi dalam meraih keinginan dan mengembangkan kreatifitas yang diperoleh dari gaya hidup idolanya, Kekaguman yang dirasakan terhadap idola merupakan hal yang normal karena merupakan bagian dari perkembangan identitas diri seseorang.

Adapun dampak negatif yang muncul yaitu adanya ketergantungan dan kriminalitas yaitu perilaku menguntit kehidupan pribadi idolanya kemanapun ia pergi hingga membuat idolanya terganggu, kegemaran terhadap idola akan menghabiskan banyak waktu dan materi seperti rela menghabiskan waktunya untuk melihat sosial media agar tidak tertinggal informasi dan rela menghabiskan uangnya untuk membeli barang yang berhubungan dengan idolanya. Sehingga kemudian idola dianggap membawa pengaruh buruk karena muncul pandangan kebahagiaan yang berasal dari uang, popularitas, dan kecantikan, kemudian harga diri remaja juga menjadi rendah dan memiliki tingkat body image yang rendah pula. Kinerja belajar dan kinerja kerja pun menjadi rendah bahkan menurut (Ashe, 2005) bahwa terdapat korelasi positif antara celebrity worship dengan kecenderungan narsistik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun