Mohon tunggu...
indriyani
indriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung di profil saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dan Komunikasi Bisnis dalam Perspektif Islam

6 November 2020   07:35 Diperbarui: 6 November 2020   10:37 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dutchtrans.co.uk on Pinterest

Seperti yang kita lihat saat ini dimana berbisnis telah menjadi satu acuan anak muda saat ini. Seperti di  media sosial banyak sekali yang berjualan dan itu bukan hanya dari kalangan dewasa bahkan anak yang berumur 15 tahunan aja sudah melakukan bisnis (online). Sangking ketatnya persaingan bisnis di dunia Maya menyebabkan semua orang yang melakukan bisnis tersebut berlomba-lomba membuat konsumen tertarik untuk membeli produknya dengan harga yang murah. Persaingan tersebut pun menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Knapa? Ya kita lihat saja di medsos misal produk baju di mana produsen yg menjual baju yg kualitas serta deskripsi maupun foto yg disediakannya bagus tentu membuat  harganya akan tinggi.

Tentunya semakin tinggi harga tersebut terkadang masyarakat awam pun tidak sanggup membelinya. Nah, dan disitulah perperangan antara harga dimana produsen baru yang ingin berjualan juga tetapi dia memakai harga yang murah dan mengambil foto serta deskripsi dari penjualan orang lain.

Kondisi tersebut pun dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dalam bisnis. Nah, untuk mencegah terjadinya persaingan bisnis tidak sehat, dibutuhkan etika bisnis yang berguna untuk meminimalkan hal-hal negatif yang tidak diinginkan.

Pengertian Etika komunikasi bisnis islam

Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. “ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adat kebiasaan.

Pada umumnya, orang memandang bahwa etika dalam bisnis adalah suatu normatif disiplin, dimana ada standar-standar tertentu yang sudah di tentukan dalam lingkungan bisnis tersebut yang harus di terapkan dalam menjalankan aktivitas bisnis tersebut. Standar  standar ini akan menunjukkan apakah segala aktivitas yang di jalankan tersebut akan di vonis sebagai suatu bisnis yang baik atau buruk, kemudian hal ini akan di klaim sebagai sesuatu yang seharusnya di lakukan dalam pengambilan keputusan dalam setiap aktivitas bisnis tersebut.

Masalah-masalah etika dalam bisnis tidak pernah habis-habisnya dan terus mengalami perkembangan dan perubahan. Karena masalah etika sangat berkait dengan ekspektasi dari banyak kepentingan oleh stakholdernya yang juga terus berkembang. Perkembangan peradaban manusia telah menumbuhkan nilai-nilai baru bagaimana mereka dalam menginterpretasikan lingkungannya dan kemudian di jadikan suatu nilai-nilai yang mereka junjung tinggi untuk bisa hidup bersama.


Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal akar kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi.

Komunikasi adalah suatu hal yang vital bagi kehidupan manusia. Bahkan dapat dikatakan, komunikasi merupakan landasan utama dalam melakukan interaksi sosial. Ketiadaan komunikasi akan mengakibatkan tidak adanya interaksi sosial. Sebab, dalam hal ini, komunikasi baik berupa verbal maupun nonverbal dengan berbagai simbol-simbol yang ditunjukkan adalah proses dari interaksi sosial. Oleh karena itu, jika berbicara mengenai hakikat komunikasi maka tidak akan jauh-jauh dari eksistensi manusia itu sendiri.

Dalam melakukan komunikasi ada kalanya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi tidak efektif, sehingga tidak mencapai sasaran dengan baik. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain: persepsi, ketepatan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan atau keserasian. Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah, maupun besar, orang-orang yang berkecimpung didalamnya (para pelaku bisnis) tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, bagi mereka komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.

Titik sentral ajaran Islam adalah menentukan kebebasan manusia untuk bertindak dan bertanggung jawab karena kepercayaannya terhadap kemahakuasaan Tuhan. Perlu disadari oleh setiap muslim bahwa dalam situasi apapun ia dibimbing oleh aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan Tuhan dalam syariat-Nya yang dicontohkan melalui Rasul-Nya. Oleh karena itu “kebebasan memilih” dalam hal apapun, termasuk dalam bisnis misalnya, harus dimaknai kebebasan yang tidak konta produksi dengan ketentuan syariat yang sangat mengedepankan ajaran etika.

Seorang pengusaha dalam pandangan etika islam bukan sekedar mencari keuntungan, melainkan juga keberkahan yaitu kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhai oleh Allah Swt. Ini berarti yang harus diraih oleh seorang pedagang dalam melakukan bisnis tidak sebatas keuntungan materi tetapi yang penting lagi adalah keuntungan immateriil (spiritual). Kebendaan yang profan (tidak bersangkutan dengan agama atau tujuan keagamaan) baru bermakna apabila diimbangi dengan kepentingan spiritual yang transenden (ukhrawi).

Bisnis Dalam Islam Bertujuan Untuk Mencapai Empat Hal Utama

Target hasil

Profit-materi dan benefit-nonmateri, artinya bahwa bisnis tidak hanya untuk mencari profit (qimahmadiyah atau nilai materi) setinggi-tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau manfaat) nonmateri kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal (lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.

Benefit 

Yang dimaksudkan tidaklah semata memberikan manfaat kebendaan, tetapi juga dapat bersifat nonmateri. Islam memandang bahwa tujuan suatu amal perbuatan tidak hanya berorientasi pada qimahmadiyah. nilai-nilai akhlak mulia menjadi suatu kemestian yang harus muncul dalam setiap aktivitas bisnis sehingga tercipta hubungan persaudaraan yang Islami, bukan sekedar hubungan fungsional atau profesional.

Pertumbuhan

jika profit materi dan profit non materi telah diraih, perusahaan harus berupaya menjaga pertumbuhan agar selalu meningkat. Upaya peningkatan ini juga harus selalu dalam koridor syariah, bukan menghalalkan segala cara. Keberlangsungan, target yang telah dicapai dengan pertumbuhan setiap tahunnya harus dijaga keberlangsungannya agar perusahaan dapat exis dalam kurun waktu yang lama.

Keberkahan 

Semua tujuan yang telah tercapai tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada keberkahan di dalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan berkah sebagai tujuan inti, karena ia merupakan bentuk dari diterimanya segala aktivitas manusia. Keberkahan ini menjadi bukti bahwa bisnis yang dilakukan oleh pengusaha muslim telah mendapat ridla dari Allah Swt., dan bernilai ibadah.

Landasan Hukum Etika Bisnis Islam

konsep serta prinsip dasar etika dalam dunia bisnis berdasarkan hukum Islam yang berasaskan Al-Qur’an, ialah:

  • Prinsip Tauhid 

Prinsip tauhid dikembangkan dari adanya keyakinan, bahwa seluruh sumber daya yang ada dibumi adalah ciptaan dan milik Allah Swt, sedangkan manusia hanya diberi amanah untuk memiliki , mengelola, dan memanfaatkan nya untuk sementara.

  • Prinsip Keseimbangan

Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil di dalam berbisnis, karena kecurangan bertanda kehancuran, karena kunci keberhasilan bisnis adalah kepercayaan

  • Prinsip Kebenaran

Prinsip Kebenaran.Prinsip ini mengandung dua unsur penting, yakni kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis, kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku yang benar dan jauh dari kesan salah baik dalam proses transaksi, mencari, memperoleh ataupun mengembangkan usaha harus dengan prinsip kebenaran.

Kegiatan Bisnis Yang Terpuji

Etika bisnis disadari pemilik bisnis sebagai hal yang penting. Etika bisnis dianggap menjadi penyeimbang antara interaksi pemilik dan karyawan. Nah, pada lingkup yang lebih luas, etika bisnis tidak hanya berlaku pada internal saja. Acuan ini juga diterapkan ketika berhubungan dengan masyarakat atau pembeli.

Selain dengan pelanggan, pemilik usaha juga akan berinteraksi dengan pejabat kota. Interaksi ini dilakukan dengan harapan mendapatkan zonasi yang menguntungkan, subsidi pajak, dan dukungan lainnya untuk perusahaan yang dipimpin.

Pada saat itulah, etika bisnis akan berlaku. Bagaimana kita dapat membangun kejujuran dan transparansi dalam membangun dan mempertahankan citra positif di masyarakat.

Hasil akhirnya, dengan memegang teguh etika bisnis dilandasi dengan komunikasi yang jujur dan transparan dalam pemasaran, reputasi etis dengan pelanggan pun akan terjalin.

Sekian artikel kompasiana soal etika dan komunikasi bisnis dalam perspektif islam. Semoga dapat mencerahkan kita dalam hidup bersosialisasi dan berkarir. Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun