Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sistem Transaksi Error, Pelanggan Merugi

3 Februari 2016   10:16 Diperbarui: 3 Februari 2016   11:09 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menurut orang cermat, "sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit". Ini bisa berarti keuntungan, pun kerugian. Bisa berarti pendapatan, pun pengeluaran.

Saya beli pulsa pra bayar via ATM Bank Mandiri dekat rumah. Bukti cetak lengkap, mengisi pulsa dua kali: Rp 25.000, lalu Rp 50.000 (keduanya ada bukti cetak terpisah).

Lalu saya menarik dana juga (bukti cetak terpisah).

Lalu cek 5 transaksi terakhir untuk saldo (bukti print terpisah).

Ternyata pulsa Rp 50.000 tidak masuk atau ditambahkan di HP. Di hari yang sama, saya menelepon Telkomsel, dan mendapat jawaban dari operator kalau tak ada pembayaran, tercatat hanya ada yang Rp 25.000.

Saya diminta memberikan nomor transaksi atau apa .. istilahnya lupa, dan itu dari Bank. Pihak Bank bilang tidak punya, lalu bank membuatkan surat pelaporan bahwa rekening saya benar sudah terdebet dari pembelian pulsa Rp 50.000 ke nomor telepon yang sesuai yang dituju (benar).

Dari surat itu nomor referensi dsb. Saya laporkan kembali ke Telkomsel. Jawaban operator, hasil pengecekan akan diberitahukan ke saya selambatnya dalam tempo 3 X 34 jam.

Tiga hari tiga malam, saya tidak menerima pemberitahuan, sekarang sudah hari ke-10 sejak itu.

Saya telepon, antara malas sama penasaran. Malas karena antisipasi bakal bertele-tele setelah sekian lama toh nyatanya saya sendiri juga yang inisiatif menghubungi Telkomsel lagi.

Dicek operator, dijawab tak ada temuan. Telkomsel minta saya meng-email bukti transfer. Batin saya, ‘Kok nggak dulu-dulu ya?’

Sekarang saya sibuk, lupa taruh bukti dan surat-surat pendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun