Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemanakah Akal Budi Para Intelektual di Kubu 02?

18 April 2019   19:36 Diperbarui: 19 April 2019   01:44 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

#Kemanakah akal budi para intelektual bergelar tinggi di lingkaran Capres 02 itu?

Pak Jaenal (56 thn), Guru SD beranak lima, adalah Ketua KPPS Desa Cijeruk, Bogor, meninggal dlm tugas setelah dua hari tidak tidur. Sediiiih. Menurut pemberitaan di grid.id, diduga Pak Guru itu mengalami kelelahan. 

Sementara itu, kubu 02 lagi paksakan berbuat sesuka hati mendahului KPU mendeklarasikan kemenangan berdasarkan survei internalnya yang adalah 62%.

Kalau survei internal versi Capres 02 itu sampai terbukti tidak memiliki data valid, proses analisis dan metodologinya, serta tidak bisa dipertanggungjawabkan obyektivitas keabsahannya, siapkah lembaga yang tidak masuk dalam empat puluh (40) lembaga survei terverifikasi KPU ini dilaporkan karena baik langsung atau tidak langsung telah membuat kegaduhan dan memanipulasi fungsi dan hakikat survei? Dapatkah hal itu dikategorikan sebagai tindakan kebohongan?

Bukankah sering terungkapkan bahwa seorang pakar filsafat yang disegani di lingkaran inti Capres itu menganggap banyak pihak itu dungu, terkecuali bila mereka adalah orang-orang dari pihaknya? 

Bagaimana mungkin para tokoh inti yang notabene adalah orang-orang yang intelektualitasnya bahkan teruji dengan gelar akademis tingkat lanjutan pun jebolan dari luar negeri, seakan menerima atau memiliki pembenaran atas logika terkait survei internal itu? Banyak hal justru yang seharusnya perlu dipertanyakan "masyarakat akal sehat" seputar lembaga survei internal itu. Dari terminologi "internal" saja, di manakah di dunia ini bisa meyakini obyektivitasnya?

Pilpres itu urusan publik. Selayaknya jika survei internal yang dijadikan sumber klaim sepihak itulah yang justru diabaikan sama sekali, terkecuali jika keberadaan atau pemberian otoritas penggunaannya oleh klien memang sah dan legal dilihat dari mekanisme yang disepakati sebelumnya oleh KPU sebagai penyelenggara resmi Pemilu.


Bagaimana seorang mantan jendral yang seakan memiliki kewenangan lebih KPU daripada KPU diterima masyarakat akal sehat versi "umum" tidak menghormati tata peraturan yang berlaku, juga etika yang sesuai standar prosedural pun?

TURUT BERDUKA CITA ATAS WAFATNYA PAHLAWAN PEMILU 2019, Bapak Jaenal. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkannya diberi kekuatan dan ketabahan . Amin.

https://suar.grid.id/read/201700741/2-hari-tak-tidur-demi-jalankan-tugas-jaenal-ketua-kpps-di-bogor-meninggal-diduga-kelelahan?page=2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun