Henkie berjalan memasuki kelasnya, sambil membawa buku tentang adminjstrasi kolonial. lalu ia duduk dimeja kedua, bersebelahan dengan ricard. temannya di belanda. Henkie dipindahkan oleh prang tuanya ke belanda, karna kualitas pendidikan yang berbeda, awalnya ia bersekolah di semarang, dan bandung.
"Hei, sudah salin pelajaran minggu lalu?" Tanya Ricard sambil membereskan buku diatas mejanya.
"Tentu saja, aku bukan pelajar pemalas seperti mu!" Ejek Henkie.
"Ahahaha, bisa saja, mana sini, aku mau lihat," Henkie memberikan buku tersebut pada Ricard.
"Ingat ya, satu ilmu dibayar dengan satu piring makan siang, ahahah," merekapun tertawa bersama dengan candaan yang dilempar oleh Henkie.
tidak berselang lama, Dr.Petter datang, lalu memulai mengajar kelas. di universitas leiden lah mereka sekarang belajar. dengan semangat yang besar, dan ambisi, membawakan mereka ke belanda untuk belajar. materi demi materi mereka cerna, soal soal setiap mata pelajaran mereka ajar. walaupun belum menjadikannya sebagai orang yang sukses, setidaknya mereka memiliki pegangan dalam hidupnya.
setelah selesai, henkie dan ricard pergi ke kantin untuk makan siang. mereka mengantre untuk mengambil makanan mereka, sambil sesekali melempar candaan membuat keduanya tertawa, setelah mengambil makanan, mereka duduk di kursi dekat jendela, sambil sesekali melihat pemandangan yang lumayan menyejukan.
"Jika dipikir pikir, pemandangan kampus lebih bagus ya," ucap Henkie.
"Hah? kemana saja kamu? baru sadar ya? jika kamlus kita ini memiliki pemandangan yang teramat indah, selain indah, banyak wanita cantik juga," jawab Ricard, lalu memasukan makanannya kedalam mulutnya.
"Wanita saja pikirannya, beres kelas, nanti antar aku ke perpustakan ya, sudah lama juga, tidak baca buku," pinta Henkie.
"Sudah lama kamu bilang? bukannya tiap hari kamu membaca? lalu dalam jangka waktu berapa jam kamu bilang lama?" Tanya Ricard terheran heran pada Henkie.