Mohon tunggu...
Indrato Sumantoro
Indrato Sumantoro Mohon Tunggu... Insinyur - Pengamat Aspal Buton

Lulusan Teknik Kimia ITB tahun 1976 Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Aspal Buton

8 Juli 2019   08:42 Diperbarui: 11 Juli 2019   13:27 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Milenial adalah generasi yang lahir di awal tahun 2000 an. Sekarang mereka sudah tidak tahu dan tidak mengenal Aspal Buton. Oleh karena itu dirasakan perlu untuk mencanangkan program "Wisata Aspal Buton" kepada generasi Milenial agar mereka tahu dan mengenal apa itu Aspal Buton yang sebenarnya. Aspal Buton adalah aspal alam yang merupakan karunia Allah swt yang maha besar untuk Bangsa dan Negara Indonesia. Tetapi mirisnya, banyak sekali di antara kita yang lupa untuk mensyukuri "nikmat" aspal Buton yang sangat luar biasa ini. Padahal kita semua sudah paham benar bahwa apabila kita mensyukuri suatu "nikmat", maka Allah swt akan menambahkan besarnya "nikmat" tersebut.

Aspal Buton pertama kali ditemukan pada tahun 1924. Pada tahun 2024 aspal Buton akan genap berusia 1 abad, atau 100 tahun. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa aspal adalah bahan utama untuk membuatan jalan-jalan. Selama ini jalan-jalan di seluruh Indonesia dibuat dari aspal impor. Sedangkan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, terdapat deposit aspal alam yang jumlahnya sangat melimpah. Mengapa kita tidak menggunakan aspal Buton saja untuk menggantikan aspal impor tersebut ?

Aspal Buton baru dapat dimanfaatkan untuk menggantikan aspal impor setelah diproses terlebih dahulu secara ekstraksi. Teknologi untuk mengekstraksi aspal Buton secara ekonomis sekarang ini sudah ada. "Impian"nya, untuk mensyukuri "nikmat" 1 abad Aspal Buton  pada tahun 2024 nanti, semua jalan-jalan di seluruh Pulau Buton sudah harus menggunakan aspal Buton. Kalau Pulau Bali dikenal sebagai "Pulau Dewata", karena  terdapat banyak Pura yang tersebar di seluruh pelosok bumi Bali. Maka Pulau Buton akan dikenal sebagai "Pulau Aspal", karena semua jalan-jalan, baik di kota-kota, maupun di desa-desa, dan di seluruh pelosok bumi Buton, semuanya akan menggunakan aspal Buton. Bukan aspal impor lagi.

Untuk mensyukuri "nikmat" 1 abad Aspal Buton, "impian"nya akan dibangun jalan-jalan baru menyusuri pantai mengeliling pulau Buton dengan menggunakan aspal Buton. Dengan demikian para Wisatawan yang mengendarai mobil akan dapat menikmati keindahan panorama pantai dan laut Pulau Buton dari dalam mobil. Setiap 25 km akan dibangun Rest Park dan tempat Wisata dimana Wisatawan dapat beristirahat, bermain, dan sekaligus mencicipi kuliner hidangan Seafood yang segar. Mereka juga bisa berenang, naik Jet Sky, dan naik kapal sambil merasakan hembusan angin laut yang lembut, dan memandang keindahan pesona alam pantai dan laut yang tiada duanya di dunia. 

Di lokasi-lokasi tertentu yang strategis akan di bangun Hotel-hotel dan penginapan-penginapan untuk Wisatawan yang ingin menikmati fenomena matahari terbit atau matahari terbenam sepuasnya. Apakah Anda dapat membayangkan betapa damai dan bahagianya perasaan hati Anda apabila Anda dan keluarga berada di sana pada saat itu ? Berwisata bersama keluarga tercinta, dan menikmati keindahan pemandangan alam ciptaan Allah swt adalah impian setiap insan. Dan "impian" itu insya Allah akan bisa menjadi kenyataan berkat adanya karunia "nikmat" aspal Buton. Memang ini baru "mimpi" belaka.  Tetapi bukannya tidak mungkin pada suatu saat nanti "mimpi" ini akan benar-benar bisa menjadi kenyataan.

"Mimpi" yang mungkin belum ada orang lain yang pernah membayangkannya adalah di sebelah kiri dan kanan dari jalan-jalan yang akan dibangun menyusuri pantai mengelilingi Pulau Buton ini akan dijadikan kebun-kebun buah-buahan. Segala jenis buah-buahan tropis akan ditanam di daerah itu, seperti Durian, Rambutan, Pepaya, Mangga, Manggis, dll. Dan yang tak kalah menariknya adalah pada ruas-ruas jalan tertentu akan ditanami pohon-pohon Kurma yang sekarang ini sudah bisa tumbuh di Indonesia. Dengan demikian Wisatawan yang melewati jalan-jalan ini akan dapat mampir untuk membeli dan makan aneka buah-buahan langsung dari kebunnya. Mereka akan dapat memetik buah-buahan segar dan matang langsung dari pohonnya. Dengan demikian hati para Wisatawan akan merasa senang, perut kenyang, dan badan pun sehat. Nikmat mana lagi yang kau dustakan ?

Wisata Aspal Buton bukan hanya itu saja. "Mimpi"nya akan dibuat jalan-jalan jalur sepeda terbuat dari aspal Buton yang khusus untuk para pencinta naik sepeda. Mereka bisa bersepeda dengan sepuas hati mengelilingi Pulau Buton yang indah tanpa rasa kuatir akan ditabrak mobil. Tentunya hal ini akan menarik Wisatawan dari seluruh dunia untuk menikmati segarnya udara Pulau Buton yang bebas polusi, asrinya hutan-hutan yang lebat, ramah tamah penduduknya, dan mulusnya jalan aspal Buton yang terkenal itu. Dan di Hutan Lindung Lambusango akan dibuat jalur khusus pejalan kaki "Jogging Track" yang terbuat dari aspal Buton Paving Block, sehingga Wisatawan akan dapat berjalan kaki dengan santai sambil menikmati keindahan alam Flora dan Fauna asli hutan lindung Lambusango yang tidak ada duanya di dunia.

Kalau wisata naik sepeda dan jalan-jalan masih dianggap kurang menantang bagi generasi Milenial, maka "impian" yang spektakuler adalah akan dibangun Sirkuit Balap Mobil dan Sepeda Motor yang terbuat dari aspal Buton. Sirkuit ini akan bertaraf Internasional, sehingga akan dapat dijadikan ajang lomba balap Mobil dan Sepeda Motor yang bergengsi di dunia. Dengan demikian Wisata Aspal Buton akan lebih terkenal lagi ke seluruh dunia.

Dengan dibangunnya jalan-jalan yang terbuat dari aspal Buton menuju obyek-obyek Wisata tersebut, secara otomatis ekonomi masyarakat di daerah sekitarnya akan ikut berkembang pesat. Pulau Bali merupakan tujuan Wisata yang paling banyak dikunjungi oleh Wisatawan lokal maupun Wisatawan asing. "Impian"nya, bukannya tidak mungkin, Pulau Buton juga akan menjadi tujuan Wisata unggulan, yang tak kalah menariknya dari Pulau Bali. Apalagi Pulau Buton sudah sangat dikenal dengan obyek-obyek wisatanya, seperti Hutan lindung Lambusango, wisata bahari Wakatobi untuk tempat menyelam, benteng Keraton Buton yang merupakan benteng terluas peninggalan sejarah penjajahan Belanda, dan Festival Budaya Buton yang merupakan agenda wisata tahunan nasional. Wisata Aspal Buton ini akan lebih afdhol dan menarik lagi apabila dapat dikembangkan sebagai tujuan Wisata Syariah yang halal dan thoyyib.

"Impian" nya Wisata Aspal Buton akan menjadi tujuan wisata generasi Milenial yang baru. Dengan demikian mereka akan lebih mengenal sejarah aspal Buton yang sudah berusia 100 tahun. Mereka juga akan lebih memahami dan menghargai jasa-jasa para pahlawan, patriot, dan pejuang aspal Buton yang sudah bersusah payah selama 1 abad lamanya untuk membebaskan Negeri tercinta ini dari "Penjajahan" aspal impor, dan menggantikannya dengan aspal Buton. Mereka telah berjuang dengan doa dan upaya yang ikhlas untuk Bangsa dan Negara Indonesia menjadikan Aspal Buton sebagai "Tuan Rumah di Negeri sendiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun