Mohon tunggu...
Drs. Tiardja Indrapradja
Drs. Tiardja Indrapradja Mohon Tunggu... Wiraswasta - pensiunan

Seorang ayah dengan lima orang anak yang sudah dewasa [Puteri sulung saya telah meninggal pada tahun 2016 karena penyakit kanker]. Lulusan FEUI, dan pernah mengajar di FISIP UI 1977-akhir abad ke-20 sebagai dosen luarbiasa di jurusan administrasi [niaga]. Sekarang menangani empat situs/blog dalam hal evangelisasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seorang Pemimpin dan Visinya

21 Mei 2019   11:18 Diperbarui: 21 Mei 2019   13:16 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kekuatan suatu visi terletak pada kemampuannya untuk menarik perhatian orang-orang, baik yang berada di dalam organisasi maupun di luar organisasi dan memfokuskan perhatian tersebut pada "mimpi" bersama -- suatu rasa searah-setujuan.

Tugas yang paling memberi tantangan besar dan ujian menentukan dari kepemimpinan adalah mengartikulasikan visi yang benar dan juga melakukannya secara benar. Beberapa acara debat capres-cawapres yang dilakukan dalam rangka pilpres 2019 (Hasilnya direncanakan akan diumumkan oleh KPU besok lusa, Rabu tanggal 22 Mei 2019) merupakan bukti sejarah. Pemaparan visi (dan misi) bukanlah berbicara sembarangan dan tanpa arah yang jelas dan haruslah mudah dipahami oleh para pendengar sang pembicara. Visi juga bukan sekadar segudang janji-janji.

Jika semua dilakukan dengan baik dan tujuannya tercapai, maka "impian bersama" tersebut di atas dapat diwujudkan. Mengapa? Berikut ini adalah beberapa hal yang patut dicamkan:

  • Visi yang benar menimbulkan komitmen dan memberikan energi bagi orang-orang yang terlibat.
  • Visi yang benar menginspirasikan "kebesaran" (greatness),
  • Visi yang benar selalu menjadi panggilan bagi orang-orang supaya fokus.
  • Visi yang benar menciptakan "arti" dalam kehidupan para pekerja/anggota/konstituen.
  • Visi yang benar mendominasi semua pembicaraan dalam organisasi.
  • Visi yang benar mempersatukan orang-orang yang terlibat.
  • Visi yang benar membangun sebuah standar keunggulan (a standard of excellence).
  • Visi yang benar menjembatani hari ini dan masa depan.

Berbagai kekuatan yang dilepaskan oleh visi yang benar dapat diringkas ke dalam satu kata, yaitu "pemberdayaan" (empowerment). Visi itu bagaikan mercu suar yang memberikan arahan menuju tujuan bersama kepada orang-orang yang berkepentingan dengan masa depan organisasi. Sekali orang-orang menyetujui visi yang ada, maka pada dasarnya mereka diberdayakan, untuk melakukan tindakan yang memajukan visi tersebut, karena tahu bahwa tindakan-tindakan sedemikian akan dinilai sangat tinggi dan legitim dan produktif oleh mereka yang memiliki impian yang sama.

Bagi sebagian besar organisasi yang ada, perubahan dan kompleksitas begitu jelas-nyata. Bagi organisasi-organisasi ini, visi bukanlah sesuatu yang "mewah" melainkan suatu kebutuhan. Tanpa visi, para pekerja/anggota/konstituen akan mengalami kebingungan, atau saling bertabrakan dalam kegelapan.

Pada akhirnya perilaku manusia dalam organisasi sangat dibentuk oleh shared vision akan suatu masa depan yang lebih baik. Mengembangkan dan menyebarluaskan suatu visi yang di-sharing-kan bersama merupakan tujuan yang paling benar dari kepemimpinan, karena orang-rang secara naluriah akan mengikuti orang yang mengikuti mimpinya.

Catatan Penutup

Hari ini, Senin tanggal 20 Mei 2019 adalah HARI KEBANGKITAN NASIONAL. Lima tahun yang lalu Harian Media Indonesia (Kamis, 22 Mei 2014, hal. 1) memuat catatan penuh makna dari seorang anak bangsa yang bernama Joko Widodo (pada waktu itu masih seorang Cawapres) pada HARI KEBANGKITAN NASIONAL tanggal 20 Mei 2014:

Untuk maju, kita harus bangkit

Bangkit dari diam untuk bergerak

Bangkit agar kita berdaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun