Ujaran kebencian dan komentar negatif kerap menciptakan lingkungan digital yang tidak sehat. Dengan membiasakan diri menyebar komentar yang membangun, kita membantu menciptakan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi semua.
2. Meningkatkan Kesehatan Mental
Menurut berbagai studi, komentar positif dan dukungan sosial di media dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Sebaliknya, komentar negatif dapat memperburuk kondisi psikologis seseorang.
3. Menumbuhkan Empati dan Literasi Digital
Digital Kindness Challenge mendorong pengguna untuk lebih berhati-hati dalam memilih kata dan lebih peka terhadap perasaan orang lain. Ini adalah bentuk nyata dari digital empathy dan literasi etis dalam bermedia sosial.
Contoh Nyata: Kebaikan yang Menular
Gerakan ini sudah mulai membuahkan hasil nyata. Seorang konten kreator di Instagram, misalnya, rutin membagikan komentar positif dari pengikutnya dan menyebutnya sebagai "komentar berfaedah." Ia mengajak pengikutnya melakukan hal serupa di akun orang lain. Hasilnya? Banyak dari mereka merasa lebih dihargai, bahkan mulai berani menyebarkan komentar positif secara rutin.
Di YouTube, sebuah kanal vlog yang awalnya bersifat pribadi kini berubah menjadi wadah apresiasi. Di setiap akhir videonya, sang kreator membacakan komentar-komentar yang mengandung semangat dan dukungan moral. Ini membuat penontonnya merasa dilibatkan dan dihargai, menciptakan komunitas kecil yang saling menguatkan.
Mulai dari Diri Sendiri
Tidak perlu menunggu viral atau trending. Gerakan ini bisa dimulai dari Anda, sekarang juga. Beberapa langkah kecil yang bisa Anda lakukan hari ini:
- Tulis satu komentar positif di unggahan teman atau akun publik.
- Unggah kutipan atau cerita yang bisa memberi semangat bagi orang lain.
- Jangan terpancing emosi saat membaca komentar negatif, pilih untuk tidak meladeni atau laporkan secara bijak.
- Jadikan akun Anda sebagai sumber inspirasi dan etalase kebaikan.
Dampak Nyata dari Satu Aksi Kebaikan