Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ketika Minimarket Menjamur dan Warung Meringis

22 Februari 2023   09:43 Diperbarui: 23 Februari 2023   15:42 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik Warung Yang Tengah Melayani Pembeli | Sumber KOMPAS.com

"Permisi, Mau belanja", saya sampai mengatakan hal ini berulang kali ketika di warung tidak ada penjaga atau penjual. Ternyata pemilik warung sedang di dalam rumah atau bahkan asyik tertidur. Tidak menyadari ada orang berbelanja. 

Tidak hanya itu ketika belanja pun dilayani dengan ketulusan hati. Muka si pedagang yang jutek dan bahkan jika ditanya harga dijawab ketus bisa membuat kita kapok berbelanja. 

Berbeda jauh dengan pelayanan modern market. Ketika baru membuka pintu kaca saja sudah disambut ramah. Bahkan ketika ditanya lokasi barang akan diarahkan dengan baik bahkan saya pernah diantar ke tempat barang yang dicari. Ketika selesai berbelanja pun juga diucapkan terima kasih. 

Saya merasa dilayani dengan baik. Bagusnya ini menjadi SOP pelayanan wajib yang dimiliki pramuniaga toko. Jadi meski saya mengunjungi toko berbeda selagi masih 1 grup akan mendapatkan pelayanan sama. 

Tantangan segi pelayanan ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) utama bagi pemilik toko kelontong. Ini mengingat pelayanan akan membuat pelanggan nyaman dan tidak ragu datang kembali. 

Tantangan Kedua = Sistem Penyimpanan Barang

Saya pernah berbelanja di warung dan apesnya barangnya sudah kadaluarsa. Ini membuat saya merasa dirugikan namun karena barang tidak mahal akhirnya mengikhlaskan. 

Masalah ini banyak terjadi dimana pemilik seakan memenuhi warung dengan barang yang ternyata permintaan tidak besar. Alhasil barang lama laku dan nyaris akan expired. Selain itu kondisi warung juga penuh sesak barang dan tidak tertata rapih. 

Saya sampai bingung jika mencari barang atau merasa sesak jika ada beberapa pembeli karena ruang gerak terbatas. Niat hati berbelanja namun badan jadi keringatan dan pusing karena melihat barang berantakan. 

Penataan Warung Yang Rapih | Sumber Situs Gramedia
Penataan Warung Yang Rapih | Sumber Situs Gramedia

Pernah saya menemukan warung yang penyimpanan barang rapih. Etalase ditata dengan menarik yang membuat saya tidak kesulitan mencari barang. Uniknya niat hati membeli 1 barang justru membeli beberapa barang lain karena saya tertarik dengan barang pajangan di warung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun