Tidak hanya itu komunitas Filateli pun sempat banyak berdiri. Mereka sering berkunpul, memamerkan koleksi atau bahkan transaksi jual-beli perangko langka atau unik.Â
Namun kini mulai menjamurkan jasa ekspedisi atau pengiriman kilat seperti TIKI, JNE, JNT, AntarAja dan masih banyak lainnya telah menjadi pesaing berat PT Pos Indonesia.Â
Padahal dulu untuk mengirimkan barang atau dokumen, kita perlu datang ke kantor pos terdekat, membeli perangko sebagai bea pengiriman dan hanya menunggu barang diterima oleh yang dituju.Â
Sayangnya masyarakat mulai beralih dari pengiriman Pos menjadi jasa kurir karena dulu pengiriman Pos dianggap lama, jumlah kantor pos terbatas, dan masih terbatas layanan yang disediakan.Â
Bandingkan dengan layanan kurir saat ini. Bahkan ada layanan yang bisa memastikan barang diterima Sameday atau 1 day service. Jumlah outlet ekspedisi pun cukup banyak sehingga kita tidak perlu repot jika ingin mengirimkan dokumen.Â
Peralihan ini membuat posisi perangko yang semula sebagai bea pembayaran berganti. Penggunaan resi pengiriman dianggap lebih modern karena baik pengirim atau penerima bisa memantau posisi dokumen melalyi kode yang terdapat pada resi.Â
Dampaknya perlahan generasi muda mulai kurang mengenal perangko dan jumlah peminat perangko kalangan generasi muda menjadi kecil.Â
Regenerasi pun tidak berjalan baik. Wajar jika kelak hobi ini akan mulai sepi peminat meskipun akan tetap ada komunitas filateli namun bersifat terbatas.Â
# Hobi PostcrossingÂ
Saya baru tahu ada hobi saling mengirimkan kartu pos dari teman angkatan semasa kuliah dulu. Saya sempat diminta dirinya untuk mengirimkan kartu pos yang memiliki gambar wisata Bali.Â